Aplikasi Ini Selamatkan Kamu saat Overdosis

Aplikasi Second Chance
Sumber :
  • www.ubergizmo.com/Mark Stone/University of Washington

VIVA – Ketika seseorang dalam kondisi overdosis akibat obat-obatan, harapan untuk tetap hidup dapat tercapai apabila mereka mendapat perawatan di waktu yang tepat. Namun jika bantuan yang diminta datang terlambat, petugas medis tidak bisa melakukan banyak hal.

Kenali 5 Tanda Overdosis Gula, Bisa Dilihat dari Bentuk Tubuh dan Kulit

Atas permasalahan tersebut, peneliti dari University of Washington, Amerika Serikat membuat sebuah aplikasi yang dinamakan Second Chance, yang dapat mendeteksi pernapasan pengguna.

Dilansir melalui situs Ubergizmo, Jumat 11 Januari 2019, aplikasi tersebut akan mendeteksi pengguna yang napasnya tiba-tiba mulai melambat atau malah tidak bernapas sama sekali. 

Remaja Perempuan di Lampung Tewas Diduga Overdosis saat Nonton Organ Tunggal

Secara teknis, aplikasi ini mengirimkan gelombang suara tak terdengar dari smartphone ke dada pengguna dan selanjutnya aplikasi akan memantau cara gelombang suara itu kembali ke smartphone, untuk melihat pola pernafasan tertentu. 

Kalau pernafasan pengguna melambat maka aplikasi akan meminta bantuan. 

AS Capai Rekor Tertinggi Kematian Akibat Overdosis Narkoba Capai 109 Ribu Jiwa

Pembuat aplikasi itu mengklaim, Second Chance mampu bekerja mendeteksi orang yang overdosis hingga hampir satu meter. Tes awal aplikasi ini terbilang menjanjikan. Menurut tes awal, tingkat keakuratannya mencapai 90 persen.

Salah satu penulis studi atas aplikasi ini, Shyam Gollakota mengatakan, Second Chance ini bisa digunakan pengguna yang  mengkonsumsi opioid atau obat penghilang rasa sakit. 

"Sehingga jika mereka overdosis, ponsel akan dihubungkan ke teman atau layanan darurat untuk diberikan nalokson. Kami memiliki algoritma di smartphone yang mampu mendeteksi overdosis, dengan memantau perubahan pernapasan sebelum dan sesudah menggunakan opioid," katanya.

Saat ini, aplikasi hanya digunakan sebagai alat pemantau. Namun para peneliti berharap ke depannya aplikasi akan memiliki kemampuan yang interaktif. Di mana setelah mendeteksi overdosis, aplikasi akan membuat pengguna berinteraksi dengan telepon, untuk memastikan keadaan.

Namun jika faktanya mereka tidak baik-baik saja, aplikasi akan memanggil bantuan. 

Menurut penulis peneliti lainnya, Jacob Sunshine, pernah ada pengalaman kematian yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kematian tersebut disebabkan oleh opioid yang sebenarnya bisa diselamatkan jika tidak terhalang oleh waktu.

"Tujuan dari proyek ini adalah untuk menghubungkan orang-orang yang sering mengalami overdosis sendirian, dengan terapi yang dapat menyelamatkan hidup mereka. Kami berharap Second Chance dapat membuat hidup lebih aman, sehingga mereka dapat menggunakan obat dalam jangka panjang," katanya. (ali)

Ayah pasien WM dan dr. Angela Puspita

Ayah Tuduh Dokter Sebabkan Overdosis hingga Anaknya Meninggal, RSUD Soewandhie Angkat Bicara!

Peristiwa mengharukan terjadi di RSUD dr. Mohamad Soewandhie, Surabaya, saat seorang pria histeris setelah anaknya, pasien berinisial WM, meninggal dunia.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024