Selfie di Tempat Bencana: Apakah Khas Orang Indonesia?
- bbc
Di artikel itu, ada wawancara dengan Peter Robert, yang saat ditemui sedang berfoto-foto dengan pasangannya.
"Ini pengalaman sekali seumur hidup. Kita tidak tahu lagi kapan terjadi. Di negara saya, tidak ada gunung sebesar dan seaktif ini," tutur turis Australia itu tentang alasan mereka masih berada di lokasi, meski kerap merasakan gempa vulkanik akibat aktivitas Gunung Agung.
Tak sekedar berfoto, sebagian turis bahkan nekat mendaki gunung api itu. Seorang turis Rusia diamankan, karena diam-diam mendaki gunung, meski telah diperingatkan bahwa kawasan tersebut ditutup untuk pendakian karena berbahaya.
Di sisi lain, kawasan yang terkena tsunami Selat Sunda adalah Lampung Selatan dan pesisir Banten. Bukan kebetulan, kawasan pesisir Banten, cukup populer juga sebagai tujuan wisatawan lokal.
Memang, sering ada wisatawan asing, namun umumnya adalah pekerja asing alias ekspatriat yang bermukim di Jakarta, yang menjadikan Tanjung Lesung, dan Carita, misalnya, sebagai tempat plesiran akhir pekan, sebelum kembali ke Jakarta dan bersibuk-sibuk dalam pekerjaan.
Andai saja Banten atau Lampung Selatan adalah daerah tujuan utama wisatawan asing seperti Bali dan Lombok, yang para turisnya berjubel dan berada di sana berhari-hari untuk sepenuhnya berlibur, saya bisa membayangkan, mereka juga hilir mudik ke pengungsian dan lokasi kerusakan, lalu berfoto. Sebagaimana terjadi di Gunung Agung dan Lombok.
Ditulis oleh Mehulika Sitepu, wartawan BBC News Indonesia dan pecinta selfie, namun hanya melakukannya di tempat-tempat yang wajar , aman , dan ‘pantas’. (asp)