Core System Bakal Sejalan dengan Pemanfaatan Data Kependudukan

Ilustrasi data kependudukan.
Sumber :
  • Inverse

VIVA – Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri memberikan hak untuk bisa mengakses data kependudukan kepada industri jasa keuangan Indonesia. Hingga akhir 2018, Dukcapil Kemendagri telah melakukan kerja sama dengan 1.152 lembaga pengguna.

Gandeng Kejagung, BTN Pastikan Lindungi Data Pribadi Nasabah

Pemberian akses ini dinilai bisa melengkapi basis data kependudukan mengenai transaksi keuangan dan memberikan kemudahan verifikasi data bagi lembaga keuangan. Database kependudukan menjadi lebih tertata dan terdata secara detail.

Salah satu perusahaan yang mendapatkan hak ini adalah PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk lewat penandatangan kerja sama (PKS) dengan Dukcapil Kemendagri.

Tingkatkan Kualitas Pemahaman dan Kompetensi Diri, Mitra Pengemudi Ikuti Seminar Driver Academy

Menurut Direktur Utama PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk, Djaja Suryanto Sutandar, ada tiga jenis pemanfaatan data penduduk yang dapat diakses lewat perjanjian kerja sama ini.

Ketiganya adalah data agregat meliputi himpunan data perseorangan yang berupa data kuantitatif dan data kualitatif, pemadanan / penyandingan / pencocokan data, serta akses data penduduk berdasarkan nama, alamat, dan NIK.

Bersama Kita Bisa, Lindungi Data Pribadi Anda

"Ini sangat bagus. Karena mempermudah dan percepat proses kredit ke calon konsumen, terutama multiguna. Apalagi nanti kuartal I 2019, IT core system kita sudah berjalan secara nasional. Jadi bisa nge-link dengan data kependudukan," kata Djaja kepada VIVA, Jumat, 28 Desember 2018.

Core system adalah melayani kebutuhan konsumen melalui digitalisasi. Menurut dia, apabila perusahaan telah menerapkannya maka sistem akan menjadi terintegrasi.

Dikatakan sistem terintegrasi karena penggabungan mulai dari registrasi dan pengolahan kredit, eksekusi kredit, informasi pelanggan, serta akuntansi.

Saat ini WOM Finance sedang melakukan pilot project di tiga wilayah, yaitu Jakarta termasuk kantor pusat, Depok dan Bekasi.

"Pusat IT kita mapan, maka penjualan tentu akan bertambah. Sudah satu tahun lebih kami memodernisasi IT core system," jelasnya.

Oleh karena itu, dengan menggandeng Dukcapil, tentu akan banyak memberikan manfaat untuk WOM Finance, terutama dalam kemudahan mengakses data konsumen dengan lebih akurat dan komprehensif.

"Dengan akses yang mudah maka akan mempercepat standar layanan kami," papar Djaja.

Selain WOM Finance, ada tujuh lembaga keuangan yang ikut PKS. Ketujuhnya adalah PT Bank Muamalat Tbk, PT Bank HSBC Indonesia, PT Bank JTrust Indonesia Tbk, PT Maybank Indonesia Finance, PT MNC Finance, PT Bank Ganesha Tbk dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero).

Sementara itu, Direktur Fasilitasi Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan Ditjen Dukcapil Kemendagri, Gunawan, mengatakan bahwa kerja sama pemanfaatan data kependudukan dengan lembaga pengguna merupakan program strategis pemerintah.

Ia mengaku bahwa saat ini Kemendagri sudah merekam 97,58 persen data penduduk Indonesia. Gunawan berharap dengan adanya kerja sama ini dapat memberikan dampak positif bagi seluruh pihak.

"Jadi, tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan usaha, sehingga hal ini dapat berimplikasi kepada pertumbuhan usaha yang berkualitas baik," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya