Januari 2019, Ada Gerhana Bulan Darah Serigala

gerhana bulan merah di surabaya
Sumber :
  • ANTARA/Eric Ireng

VIVA – Dalam waktu kurang lebih empat minggu, akan ada peristiwa astronomi yang relatif langka. Peristiwa itu adalah gerhana bulan darah super, ada juga yang menyebutnya dengan penambahan 'serigala', jadi secara teknis dijuluki ‘gerhana bulan darah serigala super’.

Fakta-fakta Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Pelaku Kabur Menggunakan Mobil Dinas

Menurut laporan yang VIVA rangkum dari berbagai sumber, super wolf blood moon akan dimulai dari sore hari 20 Januari dan berakhir larut malam 21 Januari.

Orang-orang di seluruh benua Amerika akan dapat menyaksikannya pada tanggal tersebut, dengan tampilan bulat klimaks berona kemerahan atau oranye. Begitu juga dengan mereka yang ada di Eropa Barat dan Afrika.

Inilah 7 Makanan Penurun Kolesterol yang Baik untuk Dikonsumsi

Seluruh proses transformasi gerhana bulan tersebut akan berlangsung selama 3,5 jam. Ahli menyarankan mulai mengamati pada pukul 21:36 (EST).

Sayangnya di Indonesia waktu itu sedang pagi hari yaitu 09.36 WIB (21 Januari 2019), jadi kemungkinan gerhana tersebut tidak akan terlihat.

Klarifikasi Yusril soal Pernyataan Peristiwa 98 bukan Pelanggaran HAM Berat

Menurut Brian Murphy, direktur Holcomb Observatory & Planetarium dan profesor Butler University, "Dalam cuaca yang cerah, separuh bumi bisa melihatnya."

"Pada saat itu, Anda akan melihat bintang-bintang jauh lebih terlihat karena bulan menjadi lebih redup," katanya.

Jika Anda kebetulan berada di daerah dengan zona waktu tersebut, Murphy merekomendasikan supaya pergi ke halaman belakang rumah, menjauh dari lampu jalan, terutama cahaya biru. Ia berharap langit akan cerah sehingga gerhana lebih jelas terlihat.

Gerhana bulan terjadi ketika Bumi berada di antara matahari dan bulan, menyebabkan bayangan cahaya matahari menimpa ke arah bulan, sehingga menimbulkan rona kemerahan.

Gerhana bulan darah super ini akan menjadi satu-satunya gerhana bulan yang terjadi di tahun 2019, dan akan terjadi lagi pada Mei 2021. (sar)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya