Dalih Bos Google Ngotot Kembali ke China

Kepala Eksekutif Google, Sundar Pichai.
Sumber :
  • Twitter/@sundarpichai

VIVA – Kepala Eksekutif Google, Sundar Pichai, tetap pada pendiriannya mengenai rencana Google kembali ke China. Dalam rapat dengar pendapat dengan anggota Kongres Amerika Serikat, ia secara tegas menyatakan misi perusahaannya di China untuk eksplorasi, bukan peluncuran mesin pencari.

China Bangun Harbin Ice-Snow World, Taman Hiburan Es dan Salju Terbesar Dunia

"Saat ini tidak ada rencana bagi kami launching produk pencarian di China," kata Pichai, dilansir dari The Verge, Kamis, 13 Desember 2018.

Kemudian, salah satu anggota Kongres, David Cicilline, menanyakan jika rencana membuat produk pencarian di China berjalan, apa artinya bagi informasi Google yang dibagikan dengan perusahaan China.

Impor Ilegal Dituding Jadi Biang Kerok PHK Ratusan Ribu Buruh Tekstil, Wamenaker Buka Suara

Pichai lalu menjawab kalau itu spekulatif, tapi juga menegaskan bahwa pihaknya akan melihat situasi dan kondisi untuk beroperasi di sebuah negara yang dituju.

"Ada saat di masa lalu kami mendebatkan kemungkinan itu ada. Saat ini kami upayakan untuk internal dan kami tidak akan melakukannya untuk China," ungkapnya kepada Cicilline.

Film Indonesia Mencuri Perhatian di Hainan Island International Film Festival di China

Seperti tidak puas jawaban Pichai, Cicilline lalu bilang bahwa Google telah melanggar prinsip pada teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Ia juga mengatakan sulit membayangkannya apabila Google beroperasi di China dengan framework perusahaan, serta mempertahankan komitmen nilai-nilai universal, seperti kebebasan bereskpresi dan privasi.

Akan tetapi Pichai membantah semua keraguan Cicilline. "Saya berpikir tugas kami hanya untuk mengeksplorasi, yang kemungkinan bisa memberi pengguna akses ke informasi. Saya punya komitmen, kebijakan, serta terlibat secara luas saat kami membuat progres," papar dia.

Pichai juga mengaku telah merekrut 100 orang di dalam timnya, meskipun terdengar kabar bahwa jumlah asli tim tersebut mencapai 300 orang.

Siswa SMP IDN saat mengikuti kompetisi AI dan Robotik di Beijing, China. (Istimewa)

5 Siswa SMP asal Bogor Raih Juara Pertama Kompetisi AI Robotik Internasional di China

Lima siswa asal IDN Boarding School, Bogor, meraih penghargaan juara pertama dalam kompetisi AI atau kecerdasan buatan dan robotik tingkat internasional di China.

img_title
VIVA.co.id
25 Desember 2024