Indosat Ragu Ikut Lelang Frekuensi Eks Perusahaan Milik Dirjen Aptika
VIVA – Operator telekomunikasi PT Indosat Ooredoo Tbk mengaku ragu mengikuti lelang frekuensi 2,3Ghz peninggalan perusahan milik Dirjen Aptika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, PT Jasnita Telekomindo.
"Kita masih coba berhitung 2,3Ghz seberapa cost dan benefit-nya buat kita. Kita mau coba utilize dengan yang kita punya," kata Division Head RAN/Access NSAS Indosat Ooredoo, Joko Riswandi, di Jakarta, Selasa, 11 Desember 2018.
Ia menyebutkan bahwa jika ada frekuensi baru selalu akan di-assesment. Tapi untuk keputusannya selalu diuji coba terlebih dahulu. Selain itu, Indosat juga akan melihat populasi penggunaan handset tempat frekuensi tersebut, termasuk juga harus bersinergi dengan peta jalan 4G perusahaan.
"Bagaimana roadmap 4G-nya supaya bisa bersinergi jadi enggak terkotak-kotak, karena kan ada capex dan sebagainya," ujar dia. Joko juga mengaku ingin menggunakan teknologi yang lebih netral. Artinya, tidak terkhusus pada satu layanan saja.
Joko mengatakan jika Indosat masih enggan untuk mengalihkan ke teknologi khusus. Hal ini karena pertumbuhan penggunanya masih stagnan. Untuk masuk ke Broadband Wireless Access atau BWA, Joko juga tetap mengacu pada roadmap dan arah bisnis, sebab lagi-lagi, ia melihat pertumbuhan penggunanya pun stagnan.
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika berharap operator telekomunikasi menjalankan teknologi netral agar bisa dipakai untuk teknologi apa saja. Jadi, misalnya, operator ingin mengubah teknologi dari 4G ke 5G maka operator tak perlu melakukan pengajuan izin ulang terhadap pemerintah.