Google Translate Diperbarui untuk Persempit Kesenjangan Gender
VIVA – Raksasa teknologi Amerika Serikat, Google, memperbarui aplikasi terjemahan bahasa mereka, Google Translate, dengan tujuan mengurangi kesenjangan atau bias gender.
Langkah ini dilakukan di tengah kritik bahwa Google Translate sering gagal terhadap nama-nama maskulin ketika mengubah teks dari bahasa Inggris ke bahasa lain.
Produk Manager Google, James Kuczmarski mengatakan, sepanjang tahun ini ada upaya untuk mempromosikan keadilan dan mengurangi kesenjangan di dalam machine learning atau pembelajaran mesin.
Hingga kini, ia melanjutkan, program penerjemahan hanya menyediakan satu terjemahan untuk pertanyaan. James mencontohkan pilihan kata maskulin untuk istilah seperti 'dokter', dan kata feminin untuk 'perawat'.
"Sekarang Anda akan mendapatkan terjemahan feminin dan maskulin untuk satu kata. Seperti ahli bedah. Ketika menerjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Prancis, Italia, Portugis atau Spanyol," kata James, seperti dikutip dari Ubergizmo, Jumat, 7 Desember 2018.
Ia juga mengaku berencana untuk memperluas terjemahan khusus gender ke lebih banyak bahasa, dan mengatasi bias gender dalam fitur seperti penyelesaian kueri otomatis.
"Kami sudah berpikir tentang bagaimana menangani gender non-binary dalam terjemahan. Meskipun itu bukan bagian dari peluncuran awal aplikasi ini," tuturnya.