Fintax Fair 2019, Melek Teknologi melalui Fintech Expo
VIVA – Bagi kaum millenial yang punya usaha, kamu harus hadir di acara yang spektakular ini, dimana acara ini akan hadir 10 nama besar yang merupakan praktisi bisnis dan pakar perpajakan ternama Indonesia yang akan membagikan strategi praktis untuk membantu bisnis Anda berkembang di 2019, seperti: Iwan Djuniardi: Direktur Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasi, Merry Riana: Motivator, Yustinus Prastowo: Founder Center For Indonesia Taxation Analysis (CITA), Yohanes G. Pauly: World Top Certified Coach CEO & Master Coach of GRATYO, Tanadi Santoso: Founder Business Wisdom Institute & Host ‘Business Wisdom’ di PASFM, Prita H. Ghoziie: Founder & Director, ZAP Finance, Tung Desem Waringin: Pelatih Sukses No. 1 Indonesia, Adinata Widia: Senior Vice President, P.T. Mandiri (Persero) Tbk. Dan Masih Banyak Lagi.
Bagi kamu pebisnis pemula yang masih merintis, pastinya kamu butuh mindset yang benar agar mental kamu tangguh untuk menjalani bisnis. Biasanya pebisnis pemula banyak yang mindsetnya keliru sehingga mereka memutuskan untuk berhenti berbisnis saat menjumpai kegagalan. Padahal mereka harus melalui rangkaian proses yang tidak sebentar untuk menjadi pebisnis yang sukses.
Inspirasional ‘Mimpi Sejuta Dolar’
Saat ini miss Merry menjadi idola kaum millenial yang sering muncul di berbagai acara dan stasiun TV dan kerap membagikan tips dan kiat berbisnis. Di acara ini Miss Merry akan kupas tuntas semua pengalamannya tersebut. Simak videonya di link di bawah ini:
Dunia begitu cepat berubah, seperti cara berbisnis yang berubah, situasi ekonomi yang berubah maupun persaingan yang begitu ketat.
Bagaimana Agar Bisnis Bertahan Di Era Disruptif?
Kemajuan teknologi yang begitu cepat, menuntut kita lebih kreatif dan inovatif. Oleh karena itu, ada baiknya kita belajar bagaimana mempertahankan bisnis di era yang serba distruptif ini. Bagi kamu yang ingin belajar dari seseorang yang sudah berpengalaman lebih dari 25 tahun menggeluti bisnis dan ingin tahu bagaimana beliau mempertahankan bisnisnya sampai sekarang. Jangan lewatkan sesi bersama Tanadi Santoso.
Beliau adalah praktisi binis yang sudah banyak makan asam garam, yang akan sharing tentang pengalamannya dari awal membangun bisnis sampai sekarang.
Dan Bisnis Untung, Tapi Bisa Terus Berjalan Tanpa Anda Harus Berada Di Dalamnya.
Ketika bisnis sudah berjalan dan mampu bertahan, ternyata kamu masih saja turun tangan mengurusi bisnis, hingga tidak punya waktu bersama keluarga dan teman-teman. Hari-hari kamu hanya sibuk pulang pergi ke kantor, pastinya suntuk ya?.
Jika kamu mengalami masalah itu, kamu harus belajar untuk mengelola bisnis tanpa harus, kamu berada terlibat di dalamnya atau bahasa kerennya bisnis auto-pilot. Banyak kejadian diluar sana, pebisnis yang hari-harinya super sibuk dan tidak bisa mendapatkan kebebasan waktu hingga akhirnya stress dan frustasi.
Maka jangan lewatkan sesi bersama “Coach Yohanes G. Pauly” yang akan sharing kepada kamu bagai mana membangun bisnis auto-pilot. Langsung saja simak videonya dibawah ini:
Melek Finansial dan Juga Melek Perpajakan
Sebagai pebisnis yang sukses, tentunya kamu juga harus mengerti bagaimana peraturan-peraturan perpajakan yang berlaku dong!. Kamu bisa mendapatkan update tentang teknologi dan informasi perpajakan yang akan langsung dipandu oleh Iwan Djuniardi, Direktur Transformasi Teknologi Komunikasi bersama Yustinus Prastowo, Pakar Perpajakan dan Founder Center For Indonesia Taxation Analysis (CITA) .
Selain pembicara yang tealah disebutkan tadi, ada pembicara lain yang tak kalah hebat yang pastinya akan memberikan begitu banyak wawasan dan inspirasi. Mulai dari kalangan pebisnis senior seperti “Pak Tung Desem Waringin” yang sukses dalam bisnisnya dan sekarang mempunyai 1 Mall, 4 hotel, 65 Properti dan bisnis lainnya ataupun dari generasi start-up yang banyak meraih prestasi dan pencapaian.
Semua acara ini terangkum dalam “FINTAX FAIR 2019” dengan tema “Cerdas Finansial, Perpajakan dan Teknologi“ yang akan di selenggarakan di Assembly Hall Menara Mandiri Lt. 9, Jalan Jend. Sudirman Kav 54-55 Jakarta pada tanggal 17-18 Januari 2019.
Pagelaran ini di hadir untuk mengatasi solusi finansial dan perpajakan di era teknologi seperti sekarang ini, terutama bagi UMKM. Dan bagi kamu yang memiliki bisnis, sedang merintis atau punya masalah perpajakan yang belum tuntas, kamu bisa mendapatkan inspirasi atau konsultasi pajak gratis di sana.
Konsultasi Pajak Gratis Bersama 20+ Konsultan Pajak Berlisensi
Selain Seminar Akbar, akan ada sesi “TAX FAIR” yang diikuti 600+ jam sesi Tax Dating, dimana para UMKM bisa menikmati sesi konsultasi pajak gratis dengan 20+ Konsultan Berlisensi untuk pelaksanaan kewajiban pajak badan mereka.
Bagi kamu pelaku UMKM yang bingung mengatur pembukuan, sedangkan akhir tahun 2018 akan berakhir, pastinya was-was dong!, kamu bisa manfaatkan kesempatan ini. Karena akan ada konsultan pajak berlisensi dari IKPI (Ikatan Konsultan Pajak Indonesia) yang siap membantu merapihkan pembukuan para UMKM.
Dan Melek Teknologi Melalui FinTech Expo
Gak cuma itu juga, acara ini bakal diikuti dan diramaikan oleh perusahaan berbasis fintech.
Di Ikuti “FINTECH EXPO” Teknologi Finansial di mana anda dapat mengunjungi 20 booth yang dapat membantu perusahaan kamu berkembang di tahun 2019, Perluas wawasanmu dengan mengenal berbagai produk, solusi dan inovasi teknologi terbaru untuk membantu UMKM dan para pemilik bisnis agar tetap kompetitif.”
Dan masih banyak acara menarik lainnya yang bisa kamu hadiri disana. Selain menambah wawasan kamu juga bisa mendapatkan banyak relasi.
Gimana, Seru kan? Bagi kamu yang punya usaha atau sedang merintis. Jangan, lupa catat tanggalnya 17-18 Januari 2019 di Assembly Hall Menara Mandiri Lt. 9, Jalan Jend. Sudirman Kav 54-55 Jakarta.
Bagi kamu yang tertarik untuk mendaftar, bisa langsung mengunjungi www.fintaxfair.com dan dapatkan diskon tiket s.d. 40% untuk early bird. (Webtorial)
OJK Ungkap Ada 14 Perusahaan Pinjol Belum Penuhi Ekuitas Minimum
OJK ungkap hingga saat ini sebanyak 14 perusahaan fintech peer to peer (P2P) lending atau pinjaman online (pinjol) belum memenuhi ekuitas minimum Rp 7,5 miliar.
