Cara Hacker Curi Dokumen Rahasia Perusahaan, Pakai Software Mining

Ilustrasi hacker.
Sumber :
  • The Hacker News

VIVA – Para penjahat dunia siber memanfaatkan perangkat lunak untuk menambang atau software mining untuk mencuri dokumen rahasia perusahaan. Sebab, para peretas atau hacker ini menyadari bahwa harga mata uang digital atau cryptocurrency sedang jatuh.

AS: Peretasan Telekomunikasi oleh Tiongkok Kini Menjadi yang Terburuk dan Menakutkan yang Pernah Ada

"Mereka (hacker) bisa masuk dan langsung mencuri dokumen atau suatu temuan atau hak kekayaan intelektual. Mereka juga bisa mencuri kredensial dan kemudian pura-pura sebagai CEO, atau mengunduh lebih banyak perangkat lunak, yang menyebabkan kinerja perusahaan anjlok," kata peneliti keamanan siber dari Awake Security, Troy Kent, seperti dikutip CNBC, Senin, 3 Desember 2018.

Ia juga mengaku tidak yakin apakah peretas sudah menggunakan teknik ini untuk menyerang perusahaan. Namun, ia ingin berbagi hasil penelitiannya itu sehingga para pebisnis dapat berjaga-jaga.

Catat! Ini 5 Crypto yang Siap Dilirik di Bulan Desember 2024, Harganya Start Segini

"Jika saya bisa melakukannya, apalagi mereka (hacker). Caranya dengan sangat canggih atau tidak. Tergantung dari jenis deteksi yang mereka gunakan. Korban tidak sadar dan menganggapnya sebagai penambang uang digital," paparnya.

Kent juga menuturkan bahwa serangan dimulai seperti cryptojacking, di mana ketika peretas mengambil alih komputer pribadi atau PC korban untuk menambang cryptocurrency demi keuntungan mereka. Karena itu, untuk melindungi diri, Kent mendorong perusahaan mengadopsi metode deteksi yang lebih maju berdasarkan pada perilaku dan solusi analytics.

Jangan Salah Paham! Ini Penjelasan Lengkap Crypto & Bitcoin (BTC) untuk Pemula
Perang Teknologi China dan Amerika Serikat (AS).

Lembaga-lembaga Penting di Asia Tenggara jadi Target Kelompok Hacker yang Berbasis di Tiongkok?

Aktifitas spionase tersebut terutama menargetkan lembaga pemerintah, penyedia infrastruktur penting, dan industri utama, termasuk telekomunikasi, pertahanan, dan energi.

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024