Smartfren Tertarik Ambil Alih Jaringan 2,3Ghz Milik Dirjen Aptika
- VIVA/Lazuardhi Utama Rifki
VIVA – Operator telekomunikasi PT Smartfren Telecom Tbk mengaku tertarik menambah infrastruktur pada spektrum 2,3Ghz. Namun, terkait ikut lelang frekuensi radio sepeninggalan PT Jasnita Telekomindo, mereka enggan menjawab pasti.
Sebagai informasi, pendiri dari perusahaan penyedia layanan internet itu adalah Direktur Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan.
"Saya enggak bisa bilang pasti. Tapi kita interest (tertarik)," kata Chief Brand Officer Smartfren, Roberto Saputra di Jakarta, Kamis, 29 November 2018. Menurutnya spektrum tersebut adalah bagian dari infrastruktur itu sendiri, sehingga perseroan tertarik untuk masuk.
Apalagi, lanjut Roberto, yang akan dilelang berada di jaringan 2,3Ghz, yang sebagaimana diketahui layanan Smartfren juga ada di sana. "Pasti ada interest-lah, kan, sama-sama di 2.300," jelas dia.
Salah satu yang menunggak tagihan biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi 2,3Ghz adalah Jasnita. Mereka melewati dua kali jatuh tempo pada 17 November 2016 dan 17 November 2017 yang menunggak pembayaran sejumlah Rp2,2 miliar.
Saat ini Kominfo sedang memproses pembayaran utang perusahaan Jasnita. Mereka pun sudah mengembalikan frekuensi yang digunakan sebelumnya.
Setelah dikembalikan, frekuensi tersebut menjadi milik negara, dalam hal ini Kominfo. Kemudian, Kominfo akan melelang kembali bagi operator yang tertarik untuk menggunakannya.