Ketimbang Arang, Bahan Bakar Tinja Manusia Lebih Ramah Lingkungan

Ilustrasi arang
Sumber :
  • Pixabay/Skitterphoto

VIVA – Penelitian para ilmuwan telah menemukan bahwa kotoran manusia dapat digunakan sebagai sumber bahan bakar. Diterbitkan dalam Journal of Cleaner Production, studi ini dipimpin oleh Universitas Ben-Gurion Negev (BGU) di Israel.

Heboh Shell Disebut Tutup Seluruh SPBU di Indonesia, Manajemen Buka Suara

Sebagaimana dilansir dari laman IFL Science, tim menjalankan serangkaian penelitian dengan memanfaatkan pressure cooker. Mereka berhasil mengubah kotoran menjadi hidrokar, bahan bakar biomassa berbentuk seperti arang, yang aman dan dapat digunakan kembali.

"Kotoran manusia dianggap berbahaya karena potensi mereka untuk menularkan penyakit," kata penulis studi Profesor Amit Gross dari BGU, dalam sebuah pernyataan.

Pipa Septic Tank Meledak di China, Tinja Menyembur Hujani Pengguna Jalan

"Meskipun kaya bahan organik, kandungan seperti nitrogen, fosfor dan kalium pada kotoran manusia juga mengandung mikropolutan dari obat-obatan, yang dapat menyebabkan masalah lingkungan jika tidak dibuang atau digunakan kembali dengan benar," tambahnya.

Dalam penelitian mereka, tim menggunakan karbonisasi hidrotermal (HTC) untuk memanaskan tinja dengan suhu yang sangat panas, yaitu mencapai 240 derajat Celcius selama dua jam.

Viral, Kotoran Manusia Berserakan di Area Tawaf Masjidil Haram

Tindakan tersebut mengakibatkan tinja menjadi dehidrasi, menghasilkan hidrokar, yang mudah terbakar dan mengandung unsur-unsur nutrisi. Dengan demikian, berarti tinja tersebut dapat digunakan sebagai bahan bakar dan pupuk. Proses ini juga mensterilkan hidrokar, sehingga aman untuk ditangani.

Bahan bakar kotoran manusia ini diklaim menjadi alternatif yang lebih ramah lingkungan ketimbang biomassa padat seperti kayu. Alasannya, kayu meninggalkan jejak karbon yang signifikan, sedangkan tinja manusia lebih 'bersih'.

"Dengan memperlakukan limbah manusia secara benar, kita dapat mengatasi kedua masalah energi dan limbah sekaligus," kata Profesor Gross.

Penelitian serupa dilakukan oleh BGU tahun lalu pada kotoran kalkun dan unggas lainnya. Tim menemukan hasil terbaik dari memasak kotoran basah pada suhu tinggi dan tekanan tinggi.

"Tujuan utamanya adalah mencoba memanggang burung dengan hidrokar buatan sendiri, dan memakannya setelahnya," kata NPR. "Sekali dibuat, hidrokar tidak mengeluarkan bau apa pun, ia bahkan memiliki aroma yang menyenangkan!" (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya