Era Revolusi Digital Butuh Konten Mendidik di Internet
- Dok. VIVA/ Alika
VIVA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia menyatakan mendukung aplikasi YouTube Kids di Indonesia. Pernyataan itu disampaikan oleh Eka Khristiyanta Purnama, selaku perwakilan dari Kemdikbud dalam acara Media Event YouTube Kids, di Jakarta, 27 November 2018.
Menurut Eka, platform video yang berisi konten untuk anak-anak itu turut membantu menyuguhkan tayangan yang edukatif dan berperan dalam pembentukan karakter anak. Peluncuran YouTube Kids di Indonesia, secara resmi telah digelar pada September lalu.
"Kementerian Pendidikan mendukung launching YouTube Kids pada September lalu, yang secara tidak langsung membantu kami menyediakan konten yang mendidik," kata Eka dalam sambutannya.
Eka lantas menyinggung tentang Indonesia kini sudah dalam tahap memasuki Revolusi Digital, yang mana masyarakat dituntut untuk mempersiapkan diri dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.
"Kalau tidak siap menghadapi perkembangan teknologi, tenaga manusia akan digantikan dengan teknologi," katanya.
"Perkembangan teknologi ini tak bisa disetop dan dibendung, kita hanya bisa memfilter teknologi untuk tujuan positif," Eka menambahkan.
Kehadiran Revolusi Digital berkaitan erat dengan internet, dan internet adalah tempat bagi beragam konten dari berbagai belahan dunia. Menjamurnya konten di internet ini rupanya tak luput dari perhatian Kemdikbud, karena memiliki pengaruh terhadap pembentukan karakter generasi muda.
“Di lembaga kami ada dua isu utama yang menjadi perhatian. Pertama konten, karena berkaitan erat dengan pendidikan karakter,” kata Eka. Isu lainnya yang disoroti oleh Kemdikbud yaitu perkembangan teknologi itu sendiri.
Menjawab kebutuhan akan konten-konten positif dan edukatif, YouTube Kids hadir sebagai aplikasi yang menyediakan video ramah anak dan keluarga. Tak hanya dilengkapi dengan fitur kontrol orangtua, YouTube Kids juga berkolaborasi dengan komunitas Ayo Dongeng Indonesia untuk menayangkan konten dongeng bagi anak.
Terdapat 34 cerita rakyat dari 34 provinsi yang dibawakan oleh sejumlah publik figur Tanah Air, di antaranya Najwa Shihab, Chelsea Islan, Dian Sastro, dan banyak lagi. Di samping menyampaikan pesan moral, kehadiran video dongeng juga ditujukan untuk melestarikan cerita rakyat asli Indonesia.
"Kami berharap kegiatan ini mampu membantu melestarikan cerita rakyat Indonesia serta peran dan moral positif di dalamnya yang patut diteladani," kata Ryan Rahardjo, Senior Analyst Public Policy & Government Relations Google Indonesia. (ase)