Segera, Kubu Jokowi dan Prabowo Bersatu Jadi 'Cepret'
- VIVA/Misrohatun Hasanah
VIVA – Kementerian Komunikasi dan Informatika berencana membuat sebuah kampanye bertajuk 'linimasi asik tanpa gorengan politik' pada 2019. Program ini bertujuan untuk menggabungkan kubu Joko Widodo atau Jokowi yang biasa disebut ‘cebong’ dengan kubu Prabowo Subianto yang memiliki panggilan ‘kampret’.
Kominfo akan membuat komunitas di antara kedua kubu dengan sebutan 'cepret'. Maksud dari kampanye ini ialah agar semakin banyak orang yang mendapat, membuat serta menyebarkan konten positif di tengah memanasnya situasi politik.
"Kita bekerja sama dengan gerakan nasional literasi digital atau Siber Kreasi, yang sekarang sudah menjadi gerakan besar seluruh Indonesia, termasuk seluruh provinsi. Ada hampir 100 lembaga yang konsen melakukan gerakan ini," ujar Kepala Subdirektorat Literasi Digital Kominfo, Aris Kurniawan di Senayan, Jakarta Selatan, Jumat 23 November 2018.
Aris mengatakan, kampanye ini merupakan puncak dari rangkaian acara Netizen Fair 2018. Pada festival ini, netizen di Tanah Air sudah semakin aktif, dalam artian 'cerewet' di media sosial dan akhirnya terbelah menjadi dua kubu.
Target kampanye ini adalah membentuk kesadaran bersama di lingkup masyarakat, tidak hanya pemerintah saja yang bergerak. Diharapkan ke depannya akan semakin banyak masyarakat yang paham mengenai literasi digital, dengan demikian mereka akan memberi respons cepat saat melihat hoax.
"Literasi digital di sini masih rendah. Kita berharap para pegiat untuk bisa mengajarkan dan meredam situasi. Netizen anggap dunia siber berbeda dengan dunia nyata. Sehingga menurutnya tidak perlu menggunakan etika di dunia siber," katanya saat mengisi workshop bertema 'pemilu damai tanpa gorengan politik' di acara Netizen Fair 2018.
Ia mengatakan, sikap masyarakat yang tidak terkendali di media sosial akan menjadi suatu jejak digital negatif yang bekasnya tidak akan hilang. Sehingga mereka harus sadar dan berkemauan untuk membentengi diri dalam membentuk citra negatif.