Kurang Tidur dan Lama Nonton TV Berhubungan dengan Risiko Kematian
- Instagram/smartgram
VIVA – Orang yang tinggal di daerah miskin lebih rentan terhadap efek gaya hidup tak sehat, yang menguatkan risiko kematian. Gaya hidup tak sehat itu, termasuk faktor risiko yang kerap dianggap sepele, misalnya durasi tidur pendek, dan waktu menonton televisi yang lama.
Dalam sebuah studi baru yang dipimpin oleh Universitas Glasgow di The Lancet Public Health, para peneliti menemukan adanya hubungan antara gaya hidup tak sehat dengan kematian yang lebih kuat pada kalangan ekonomi bawah.
Penelitian yang dipublikasikan hari ini, Selasa, 20 November 2018 di laman gla.uk.ca tersebut, menganalisis data dari 328.594 peserta dewasa di Inggris Biobank. Mereka menguji efek dari perilaku tidak sehat yang dipelajari sebelumnya, seperti merokok, alkohol, diet, dan kurangnya aktivitas fisik, bersama faktor risiko baru dari durasi tidur dan waktu menonton TV.
Para peneliti menemukan bahwa perilaku tidak sehat ini terkait dengan penyakit kardiovaskular dan semua penyebab kematian. Mereka yang tinggal di daerah kekurangan berada pada risiko bahaya yang lebih besar, dibandingkan dengan orang-orang di daerah yang lebih makmur.
Frances Mair, penulis utama studi ini, mengatakan, “Penelitian ini adalah yang pertama menyoroti risiko yang tidak proporsional terkait dengan berbagai faktor gaya hidup yang tidak sehat di antara kelompok sosial ekonomi pinggiran."
Para penulis studi sekarang menyerukan perubahan mendasar dalam kebijakan pemerintah, untuk menekan angka kemiskinan, yang mereka anggap sebagai pendorong utama kematian tidak proporsional itu. Mereka juga menyarankan agar pemerintah melakukan intervensi terhadap tingkat kesehatan masyarakatnya.