Jack Ma Sebut Perang Dagang Adalah Hal Bodoh

Pendiri Alibaba, Jack Ma
Sumber :
  • ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/M Agung Rajasa

VIVA – Bos e-commerce Alibaba, Jack Ma, menyebut perang dagang antara Amerika Serikat dan China, merupakan hal bodoh. "Perang dagang adalah hal yang paling bodoh di dunia ini," kata Jack Ma pada Senin, 5 November 2018, di International Import Expo di Shanghai, sebagaimana dikutip dari laman Time.

Bawaslu: Video Dukungan Prabowo ke Ahmad Luthfi Dibuat di Rumah Jokowi

Jack Ma berpendapat, tujuan perdagangan haruslah untuk mendorong perdamaian dan komunikasi. Bukan justru menimbulkan konflik dan proteksionisme salah arah. "Tidak ada yang bisa menghentikan perdagangan bebas," katanya.

Ucapan Jack Ma itu dilontarkan beberapa jam setelah pertemuan Presiden China Xi Jinping dengan Trump. Jack Ma mengecam paham yang menganut "Winner Takes All" (Pemenang mengambil semua) dalam skema perdagangan internasional.

Sesi Ketiga KTT G20, Presiden Prabowo Bicara soal Kemiskinan hingga Kelaparan

Sebelumnya, Amerika Serikat dan China telah memberlakukan tarif baru yang cukup berat di sektor ekspor tahun ini. Pemerintah AS menuduh China mencuri kekayaan intelektual Amerika dan memaksa perusahaan AS untuk ‘menyerahkan’ teknologi berharga.

Di samping itu, Presiden AS, Donald Trump, juga berulang kali mengeluhkan defisit negaranya sebesar $375 miliar dalam perdagangan barang dengan China. Sebagai imbasnya, Donald Trump  mengerahkan tekanan pada negara Asia untuk mengambil kembali surplus perdagangan senilai 423 miliar dolar dengan dunia.

Canda Presiden Prabowo yang Buat Erdogan hingga Yoon Suk-yeol Tertawa Lepas

International Import Expo ini diselenggarakan oleh pemerintah China untuk mempromosikan negara sebagai pasar impor dari negara lain. Investor berharap pertemuan yang direncanakan antara Trump dan Xi pada KTT G20 di Argentina akhir bulan ini akan membantu meredakan ketegangan perdagangan.

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto

Wakil Mendagri: Sistem Politik atau Sistem Pemilu Indonesia Boros

Wakil Menteri Dalam Negeri mengatakan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto meminta untuk memperbaiki sistem pemilihan umum (pemilu) karena tidak efisien dan terlalu mahal.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024