Infrastruktur Strategis Sasaran Empuk 'Backdoor Code'

Ilustrasi hacker.
Sumber :
  • Pixabay/Geralt

VIVA – Perkembangan Internet of Things atau IoT tidak hanya memberikan peluang besar, namun juga ancaman keamanan yang besar bagi akselerasi bisnis maupun infrastruktur.

Kiamat Digital Mengintai, Hacker Canggih Bobol Sistem Pertahanan Negara

Infrastruktur strategis merupakan salah satu sasaran empuk bagi penyadapan atau pencurian data di dunia. Oleh karena itu sangat penting untuk mengevaluasi kembali standar teknologi keamanan.

Menurut Asosiasi Teknologi dan Industri Sekuriti Indonesia, Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa telah melarang pemakaian produk keamanan yang memiliki celah keamanan (backdoor code) sebagai bentuk perlindungan infrastruktur stategis terhadap potensi ancaman keamanan negara.

Pakar Ungkap Cara Ampuh Lawan Serangan Siber yang Marak

Sekretaris Jenderal Asosiasi Teknologi dan Industri Sekuriti Indonesia, Brigjen (Purn) H Aritonang mengatakan, teknologi yang saat ini mutlak harus ada di sistem keamanan adalah antipenyadapan data, khususnya pertahanan terhadap backdoor code.

"Dengan backdoor code akses ke CCTV dapat diretas tanpa perlu mengetahui kata sandi, sehingga rentan pencurian rekam data denah ruangan maupun aktivitas di infrastruktur strategis," kata dia, dalam keterangannya, Kamis, 1 November 2018.

Indodax Sudah Beroperasi Lagi, Catat Transaksi hingga Rp547 Miliar

Oleh karena itu, PT Professtama Teknik Cemerlang, sebagai industri yang bergerak di solusi teknologi keamanan, memperkenalkan solusi keamanan mutakhir untuk pengawasan infrastruktur di ajang Indonesia Infrastructure Week 2018, JIExpo Kemayoran, 31 Oktober hingga 2 November 2018.

"Kami menghadirkan solusi menyeluruh teknologi keamanan mutakhir dari mitra seperti Jisung Protech dan Hanwha Techwin. Kami berharap seluruh stakeholder memiliki solusi terhadap risiko ancaman keamanan yang terus meningkat," tutur Founder and Chairman PT Professtama Teknik Cemerlang, Sanny Suharli.

Indonesia Infrastructure Week 2018

Chief Executive Officer Jisung Protech, Scottie Kim menegaskan, kebutuhan teknologi sekuriti sangat penting di Indonesia, terutama untuk infrastruktur strategis seperti bandara udara, pembangkit tenaga listrik, jaringan transportasi, serta komplek industri dan pabrik.

Ia pun menawarkan empat keunggulan utama. Pertama, dilengkapi sistem prediksi berbasis kondisi yang didukung teknologi face recognition dan artificial intelligence. Kedua, adanya kamera thermal yang memiliki fitur night vision untuk mendeteksi dalam suasana gelap total.

Ketiga, memiliki kamera thermal yang sensitif terhadap perubahan suhu dan pencegahan kecelakaan. Keempat, terverifikasi standar internasional terkait ketahanan ledakan untuk pencegahan bencana.

Technical Sales Manager Hanwha Techwin, Felix New, juga mengaku memiliki sebuah tim keamanan khusus bernama S-CERT yang melakukan pengujian terhadap sistem untuk menemukan potensi celah keamanan di perangkat Wisenet.

"Hasilnya, tidak ada perangkat kami yang termasuk dalam daftar perangkat yang dapat diretas atau memiliki celah keamanan backdoor code," jelasnya.

Dalam ajang IIW 2018, lanjut Felix, Wisenet menghadirkan solusi teknologi keamanan terkini untuk keamanan kota, industri ritel, industri perbankan dan transportasi yang telah memiliki sistem video management terbaik serta pertahanan terhadap celah keamanan backdoor code.

MOU Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) dengan Nigella Group (Doc: Istimewa)

Indonesia-Turki Kerja Sama untuk 'Tangkis' Serangan Hacker

Perkembangan Pesat Teknologi, Perusahaan Turki ini Sebut Blockchain Bisa 'Tangkis' Seranga

img_title
VIVA.co.id
2 November 2024