Selamat Tinggal Teleskop Kepler!
- The Atlantic
VIVA – Badan Antariksa Amerika Serikat atau NASA resmi mengucapkan selamat tinggal untuk Kepler. Teleskop berbentuk pesawat luar angkasa ini bertugas membantu menemukan ribuan planet di luar Tata Surya.
Dikutip dari The Verge, Rabu, 31 Oktober 2018, awalnya, Kepler hanya memiliki misi empat tahun, namun diperpanjang sampai akhirnya mereka kehabisan bahan bakar. Para ilmuwan NASA menyadari bahwa Kepler kehabisan bahan bakar pada musim panas tahun ini.
Saat itu mereka mengaturnya dalam mode aman untuk waktu yang singkat. Tujuannya agar fokus mendapatkan data ilmiah yang sudah terhubung ke Bumi.
Ilmuwan NASA akhirnya berhasil menyalakan mesin Kepler, lalu mengumpulkan lebih banyak data. Akan tetapi, mereka juga memahami jika pada saat itu pesawat ruang angkasanya sudah mendekati 'ajal'.
Pada awal peluncurannya, Kepler diisi bahan bakar yang mencukupi hingga enam tahun. Faktanya, pesawat tersebut mampu bertahan hingga sembilan tahun.
Pimpinan Proyek Kepler, Charlie Sobeck mengungkapkan bila timnya mengisi bahan bakar sebanyak mungkin agar pesawat bisa beroperasi lebih lama.
Tanpa bahan bakar, Sobeck dan tim akhirnya memutuskan secara resmi untuk menghentikan operasional Kepler selama-lamanya. Meski begitu, Kepler berada di orbit yang aman dan jauh dari Bumi.
Sobeck juga mengungkapkan, dalam waktu dekat, para ilmuwan NASA akan mengirim perintah ke pesawat ruang angkasa itu untuk mematikan pemancar dan instrumen lainnya, sehingga Kepler akan diam dan melayang di orbitnya.
Sebagaimana diketahui, Kepler diluncurkan pada 2009 dalam misi menemukan planet di luar Tata Surya yang disebut Exoplanet.
Pada saat itu sangat sedikit Exoplanet yang telah terdeteksi, sehingga instrumen ini mengintip jauh ke jarak yang lebih dalam.
Dalam beberapa tahun pertama operasi, Kepler dinilai sangat sukses. Pesawat ini mencari planet di segmen tertentu di Tata Surya untuk memantau sekitar 150 ribu Bintang yang melintas.
Namun, pada 2012, beberapa peralatannya tidak berfungsi. Pada tahun berikutnya, situasi pun memburuk, dan para ilmuwan khawatir bahwa itu adalah akhir dari hidup Kepler.
Masih di tahun yang sama, NASA menemukan solusi di mana mereka menggunakan tekanan sinar Matahari untuk menyeimbangkan Kepler. Dengan menggunakan Matahari maka Kepler tetap stabil selama 83 hari. Lalu, NASA memulai misi baru yang disebut K2.