Era Revolusi Industri 4.0, Lintasarta Siap dengan Komputasi Awan

Ilustrasi komputasi awan
Sumber :
  • Dokumen Lintasarta

VIVA – Penyedia komunikasi data, layanan teknologi informasi dan internet, Lintasarta berkomitmen mendukung industri nasional dalam menghadapi tren revolusi industri 4.0. Perusahaan telah menyiapkan diri dalam implementasi industri 4.0, khususnya dalam pembangunan infrastruktur digital dengan layanan komputasi awan atau cloud computing milik mereka.

'Smart Mining' di Industri Pertambangan

“Mengingat peran penting dari layanan cloud computing sebagai underlying foundation untuk menopang implementasi teknologi di industri 4.0 seperti artificial intelligence, virtual reality, Internet of Things dan lain sebagainya, serta apa yang telah dimiliki oleh Lintasarta saat ini, kami berkomitmen untuk mendukung implementasi industri 4.0," kata Arya dalam keterangan tertulis, Rabu 31 Oktober 2018.

Sedangkan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, masyarakat sebenarnya sudah merasakan era industri 4.0 namun mereka tak menyadarinya. Teknologi komputasi awan sudah dipakai masyarakat sehari-hari melalui layanan teknologi.
 
“Penggunaan cloud computing dalam kehidupan sehari-hari seperti Google Drive, Dropbox, dan Office 365 akan perlahan menggantikan teknologi lama yang menyimpan dokumen pada hard drive,” ujarnya.

Dunia Terus Berubah, Inovasi Tak Bisa Ditawar-tawar

Airlangga menuturkan, cloud computing merupakan infrastruktur utama dalam revolusi industri 4.0.

“Teknologi cloud computing akan menyokong layanan lain seperti big data analysis, Internet of Things, artificial intelligence, machine learning, dan blockchain. Oleh karena itu, teknologi komputasi awan merupakan salah satu infrastruktur digital yang penting dalam mendukung implementasi industri 4.0," katanya.

Kemenperin Kembali Gelar Acara Penghargaan RINTEK

Upaya mengadopsi teknologi digital, kata Airlangga, memberikan peluang untuk merevitalisasi sektor manufaktur Indonesia dan menjadi salah satu cara mempercepat pencapaian visi Indonesia menjadi 10 ekonomi terbesar dunia pada 2030 sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0.  

Apalagi saat ini sejumlah startup di dalam negeri, yang menawarkan produk Internet as a Services (IaaS) seperti Gojek, Traveloka, dan Tokopedia telah menggunakan cloud computing guna meningkatkan efisiensi di bidang informasi teknologi. 

Bicara soal kesiapan, infrastruktur komputasi awan Lintasarta telah tersertifikasi dan mengadopsi teknologi ICT mutakhir, untuk mendukung percepatan kesiapan peta jalan Making Indonesia 4.0.

Lintasarta melalui program Appcelerate yang telah berlangsung sejak 2016, telah memberikan akses terhadap layanan cloud computing bagi para startup yang menjadi binaan. Pada 2018 ini Appcelerate mengajak industri Finace, Suppy Chain, dan Smart City untuk terlibat langsung, yaitu dengan menyampaikan pain point hingga menjadi mentor pada masa inkubasi dan akselerasi.

Lintasarta Appcelerate adalah ajang pembuatan rencana bisnis dalam bentuk inovasi produk atau aplikasi digital, seperti mobile application, yang memiliki nilai bisnis dan dapat diterapkan untuk mendukung berbagai sektor industri seperti perbankan, finansial, minyak dan gas, plantation, manufaktur, e-health, logistik, transportasi, dan smart city.

Nantinya, produk-produk dari Appcelerate akan dipasarkan ke lebih dari 2.400 pelanggan Lintasarta. Data center Lintasarta berlokasi di wilayah Indonesia, dan dioperasikan oleh tim Lintasarta secara mandiri.

Dies Natalis ke-68 IPDN

Rektor IPDN Mendorong Kesiapan Hadapi Revolusi Industri

Untuk menghadapi tantangan tersebut, Rektor IPDN tersebut menjelaskan perlunya pembentukan kelembagaan pemerintahan digital beserta sumber daya manusia yang kompeten.

img_title
VIVA.co.id
18 Maret 2024