Borok Bapak Android, Paksa Pegawai Oral Seks Malah Dapat Rp1,3 Triliun

Pencipta Android, Andy Rubin
Sumber :
  • Instagram/@tectvofficial

VIVA – Diam-diam Google melakukan segala cara untuk memproteksi pimpinannya yang dituduh melecehkan seksual pegawai perempuan mereka. Salah satunya yang dilindungi yakni pembuat software Android, Andy Rubin. 

Penampakan Mobil Mewah Kasus Judi Online yang Libatkan Pegawai Komdigi

Bapak Android itu meninggalkan Google pada Oktober 2014. Namun cabutnya Rubin dari Google belakangan menyimpan masalah. Rubin dituding melecehkan seksual pegawai perempuan Google.

Salah satu kabar menyebutkan, dikutip dari Seattle Times, Jumat, 26 Oktober 2018, Rubin keluar dari Google karena diminta oleh Kepala Eksekutif Google, Larry Page. Bapak Android itu diminta keluar dari Google karena salah satu pegawai perempuan Google melaporkan Rubin melecehkannya secara seksual. Perempuan tersebut diketahui memiliki hubungan, dan dipaksa mengoral seks kelamin Rubin di sebuah kamar hotel pada 2013. 

Isa Zega Resmi Dilaporkan ke Polisi Atas Dugaan Penistaan Agama, Netizen: Langsung Tangkap Saja

Mendapatkan laporan tersebut, Google menginvestigasi dan mempercayai klaim pegawai wanita tersebut. Perusahaan digital raksasa itu meminta sang pegawai perempuan menandatangani perjanjian rahasia. Salah satunya, profile sang wanita tidak akan terungkap ke publik.

Namun alih-alih memecat Rubin, Google malah membayar pesangon total US$90 juta atau Rp1,36 triliun dengan pembayaran per bulannya US$2 juta selama empat tahun berturut-turut.

Diduga Lecehkan Mahasiswi Magang, Manager BUMN di Semarang Dilaporkan ke Polisi

Juru Bicara Rubin, Sam Singer membantah berita tersebut. Dia menegaskan, bapak Android keluar dari Google atas keinginannya sendiri. 

"Tuduhan palsu ini dibuat untuk kampanye kotor mantan istri saya selama perceraian, dan pertarungan hak asuh," kata Rubin dalam sebuah pernyataan. 

Dari beberapa laporan di pengadilan dan dokumen Google, ternyata kasus Rubin bukan satu-satunya, cuma gunung es saja. Namun karena adanya perjanjian khusus itu, para korban pelecehan seksual tetap diam. 

Wakil Presiden Google, Eillen Naughton menegaskan perusahaan akan meninjau setiap laporan pelecehan dengan serius. Orang yang terbukti bersalah akan langsung menghadapi pemecatan. 

"Dalam beberapa tahun, kami mengambil langkah keras pada perilaku tidak pantas yang dilakukan orang dengan otoritas. Kami bekerja keras untuk menangani perilaku semacam ini," kata dia. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya