Tangkal Penipuan via SMS, Kominfo Lakukan Bersih-bersih Nomor Prabayar

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kominfo, Ahmad M Ramli.
Sumber :
  • Twitter/@kemkominfo

VIVA – Kementerian Komunikasi dan Informatika mengaku telah menyediakan tempat pengaduan pascaregistrasi prabayar. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kominfo, Ahmad Ramli, mengatakan, bila terdapat nomor penipuan kepada pelanggan prabayar bisa langsung dilaporkan ke help center dalam rangka proses bersih-bersih.

Polisi Bongkar Kasus Penipuan Skema Ponzi Modus Arisan, 85 Orang Jadi Korban

"Ada 159 help center yang terdiri dari e-mail dan Twitter," kata dia di Gedung Kominfo, Jakarta, Kamis, 25 Oktober 2018. Ia pun mengaku sudah mencobanya dengan memberikan sejumlah nomor penipu lalu dikirim ke operator telekomunikasi, dan langsung diblokir.

"Ini hitungannya menit sudah tutup. Saya sudah terima dan saya share," jelasnya. Untuk ke depan, Ramli sedang merencanakan untuk nomor induk kependudukan (NIK) yang ketahuan terus mengirimkan pesan penipuan maka akan diblokir. Dengan begitu NIK tidak bisa digunakan kembali saat melakukan registrasi.

Kejari Tangerang Limpahkan Kasus Penipuan dan Penggelapan Minyak Goreng Senilai Rp608 Juta

Akan tetapi, untuk pembatasan jumlah nomor yang bisa diregistrasi, Ramli memastikan tidak akan ada yang berubah alias tetap tiga nomor untuk satu NIK. "Tetap. Kalau pakai SMS tetap harus tiga. Tidak berubah sama sekali. Permenkominfonya kita tidak ubah," ujar Ramli.

Sepanjang penyelenggaraan registrasi, Ramli mengaku sudah 120 juta nomor yang diblokir. Adapun penyampaian empat tahun kinerja Pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla, Ramli menyebut tengah memonitor jaringan di lokasi bencana. Untuk Sulawesi Tengah, menurut dia, sebanyak 3.519 BTS sudah aktif dengan 97 persen berjalan dengan baik.

Penipuan Tawaran Kerja hingga Minta Sumbangan Menghantui Korban Kebakaran di Los Angeles
Gedung Polda Metro Jaya, Sudirman

Lapor ke Polda Metro, Ketua DKM Masjid di Jakbar Diduga Jadi Korban Penipuan Catut Pengurus MUI

Seorang Ketua DKM Masjid Masjid At Tabayyun, Taman Villa Meruya, Jakarta Barat, H. Marah Sakti Siregar diduga telah menjadi korban penipuan hingga ratusan juta rupiah.

img_title
VIVA.co.id
22 Januari 2025