Banyak Pekerjaan Rumah untuk Industri Game Indonesia

Bekraf Game Prime 2018.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Misrohatun Hasanah

VIVA – Industri game Indonesia dinilai memiliki banyak pekerjaan rumah yang belum terselesaikan, meskipun saat ini industri ini masih dalam kategori baik.

Universitas Pradita Akan Integrasikan Kebutuhan Praktis Industri ke Dalam Kurikulum

Salah satu pekerjaan rumahnya adalah mempertahankan kualitas produk. “Pasarnya sudah besar jadi kualitasnya harus dipertahankan," kata Pendiri Digital Happines, Dito Suwardita, di Jakarta, Rabu, 17 Oktober 2018.

Ia mengatakan bahwa pelaku industri harus mampu merebut pasar pada saat ini. Konsumen gaming jumlahnya sudah banyak tapi masih banyak yang membeli produk dari luar negeri.

 CatidPaws, Game Asal Indonesia yang Tembus 1.4 Juta Pemain

“PR-nya sekarang adalah how to grab the market. Karena, masih banyak konsumen kita membeli dari luar. Itu permasalahan yang harus diselesaikan," tegasnya.

Senada, Managing Director Lentera, Wahyu Agung Pramudito, mengaku merasakan perkembangan cukup baik dari industri ini selama empat tahun terakhir.

Kembangkan Ekosistem Industri Fintech, AFPI Perluas Jaringan Global

“Sejak tahun 2014 sampai sekarang kita mengalami perkembangan yang cukup drastis dari kemampuan game kita untuk memproduksi produk yang berkualitas,” ujar dia.

Sebelumnya, menurut Wahyu, masih sangat sulit untuk memproduksi game yang bertaraf sama dengan prosuden terbaik lainnya.

Ia menambahkan ada peran dari Badan Ekonomi Kreatif untuk mengembangkan game Indonesia. Lembaga ini disebutkan mengenalkan dan mengembangkan jaringan bagi pelaku industri game.

“Dengan seringnya acara yang digelar Bekraf, saya melihat kita jadi banyak networking dengan orang yang berkualitas, sehingga kualitas dari produk game menanjak cukup drastis selama empat tahun ini,” kata Wahyu.

Ilustrasi asuransi/keuangan.

Tangani Kasus Sengketa Perusahaan Asuransi, OJK Diminta Turun Tangan

OJK sebagai lembaga representasi negara yang dibentuk agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2024