Ada Artificial Intelligence di Balik Pertemuan IMF-WB 2018
- ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/M Agung Rajasa
VIVA – Pertemuan tahunan (Annual Meeting) International Monetary Fund dan World Bank Group (IMF-WBG) yang telah dihelat di Bali diklaim aman. Indonesia disebut telah mampu menjadi tuan rumah yang baik untuk menjamu 3.500 delegasi dari 189 negara di dunia.
Keamanan pertemuan itu ternyata tidak lepas dari digunakannya teknologi surveillance terkini berbasis artificial intelligence (AI). Teknologi tersebut disediakan oleh perusahaan bernama Nodeflux bekerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia. Keamanan tersebut dilakukan mulai dari pemindaian plat kendaraan, sampai mengenali wajah para delegasi yang hadir.
Penjagaan ketat dimulai dari luar lokasi acara. Nodeflux menyediakan software license plate recognition (LPR) untuk mendeteksi plat kendaraan yang keluar-masuk. Data ini akan dicocokkan dengan database kendaraan nasional di kepolisian. Tak hanya itu, Nodeflux juga menyediakan fitur pengenalan wajah (face recognition/FR) yang terhubung dengan 155 juta data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil).
Dua teknologi ini, LPR dan FR, menjadi faktor kunci fast response Kepolisian dalam pengambilan langkah pengamanan yang cepat dan efektif. Dari sini, pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dapat dicegah untuk masuk dan mengganggu jalannya rangkaian kegiatan.
"Kami bisa dibilang sebagai perusahan intelligent video analytics berbasis AI pertama dan satu-satunya dari Indonesia. Kami sangat bangga dapat bersaing dengan berbagai solusi dari negara lain, dan menunjukan bahwa Indonesia mampu untuk produksi sendiri, terutama di area surveillance dan latest technology," ujar CEO & Co-Founder Nodeflux, Meidy Fitranto, dalam keterangannya, Selasa, 16 Oktober 2018
Dikatakan Meidy, sebelumnya, solusi buatan Nodeflux juga telah mendukung berlangsungnya Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang melalui berbagai teknologi teknologi surveillance berbasis artificial intelligence.