Akun Palsu Penyebar Hoax di Twitter Masih Berkeliaran
- VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA – Penelitian yang dilakukan Knight Foundation menemukan bahwa masih ada akun palsu di Twitter yang menyebarkan berita palsu atau hoax terkait Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2016.
Mereka menyebutkan 80 persen akun tersebut masih aktif dan membuat 'lebih dari satu juta tweet' dalam satu hari. Dilansir dari situs Axios, Jumat, 5 Oktober 2018, lebih dari 10 juta tweet dari 700 ribu akun ditemukan terhubung dengan 600 news outlet mengenai hoax dan konspirasi.
Dari sekitar 10 juta tweet yang dianalisis, lebih dari 6,6 juta tweet terkait hoax dan konspirasi sebelum Pilpres AS dua tahun lalu. Sedangkan, setelah pilpres masih terdapat 4 juta tweet yang terkait dengan dua hal tersebut.
Selain itu, sekitar 65 persen link berita hoax ini selama pilpres berlangsung ada di 10 situs terbesar, di mana 9 dari 10 situs berita ini menyebarkan berita palsu saat satu bulan sebelum dan enam bulan pascapilpres.
Adapun, akun penyebar informasi hoax ini diperkirakan berasal dari bot dan akun semi-otomatis. Tipe-tipe akun ini yang dijanjikan pihak Twitter akan dihapuskan.
Pada tempat terpisah, Vice President of Trust and Safety Twitter Global, Del Harvey, membantah laporan dari Knight Foundation. Menurutnya, penelitian tersebut tidak memperhitungkan tindakan apa saja yang telah dilakukan Twitter terhadap akun penyebar hoax.
"Studi ini dibuat dengan menggunakan API (Application Programming Interface) kami dan tidak memperhitungkan tindakan apapun yang kami telah lakukan untuk menghapus konten atau akun otomatis, serta spam supaya tidak dilihat pengguna di Twitter," tegas Del.
Ia menambahkan jika tindakan penghapusan konten serta akun-akun itu dilakukan secara proaktif dan berskala besar oleh Twitter setiap harinya. (ren)