Fenomena Seiche dan Hebohnya Kolam Renang Berombak Juanda
- VIVA/Nur Faishal
VIVA – Beriringan dengan Gempa Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah Jumat pekan lalu, terjadi fenomena aneh di kolam renang TNI AL Tirta Krida Lanudal Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur.Â
Permukaan air kolam renang yang tenang tiba-tiba berombak-ombak. Anehnya, ombak makin tinggi muncul tenggelam. Padahal, di kolam tersebut tidak ada aktivitas renang. Video kolam renang berombak ini telah beredar luas dan menimbulkan rasa penasaran masyarakat.Â
Ada yang menganggap fenomena ini terkait dengan gempa, namun sebagian ada yang menilai fenomena ombak itu adalah buatan untuk kepentingan pelatihan TNI AL.Â
Atas simpang siur tersebut, Komandan Lanudal Juanda, Kolonel Laut (P) Bayu Alisyahbana memastikan, fenomena munculnya ombak adalah bukan rekayasa. Sebab, dalam investigasi di lapangan, saat kejadian itu terjadi tidak ada alat lain yang dipakai untuk sarana latihan prajurit TNI AL.Â
Biasanya memang kolam renang TNI AL dipasangi alat blower pengaduk air untuk diklat penanganan SAR perairan. Dalam latihan, juga dilengkapi alat pembuat arus, gelombang, dan pusaran. Namun, anehnya Danlanud memastikan tak ada alat latihan saat kejadian.Â
Penjaga kolam renang saat fenomena terjadi, Jaenudin Iksan mengungkapkan, berombaknya permukaan kolam renang bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, juga terjadi peristiwa serupa dan entah bagaimana, hampir berbarengan dengan kejadian gempa di provinsi lain.
Dalam dunia geologi, fenomena ombak air itu akibat getaran kuat misalnya gempa, disebut fenomena Seiche.Â
"Fenomena ini bisa terjadi di kolam ataupun danau maupun laut. Ini seperti kita memiliki ember penuh air, kemudian embernya digoyang, Maka, akan terbentuk gelombang air akibat goyangan gempa," jelas Dewan penasehat Ikatan Ahli Geologi Indonesia, Rovicky Dwi Putrohari kepada VIVA, Selasa 2 Oktober 2018.Â
Analisis lain disampaikan oleh pemerhati kebencanaan, Ma'rufin Sudibyo. Dia senada menyebutkan fenomena kolam renang berombak di Juanda itu adalah Seice.Â
Ma'rufin menjelaskan, fenomena ini merupakan gelombang tinggi (standing wave) produk resonansi badan air kolam tersebut dengan paparan gelombang seismik produk gempa yang sumbernya jauh.Â
Dia mengatakan, fenomena Seiche umum dijumpai di kolam renang ataupun badan air tenang seperti danau saat terjadi gempa di lokasi yang cukup jauh. Getaran gempa itu tak akan terasa di lokasi fenomena Seiche, namun cukup untuk membuat resonansi terjadi, yang bergantung pada banyak faktor, salah satunya geometri kolam. Â
"Ya, intinya kan gelombang gempa merambat lewat banyak media, khusus gelombang permukaan atau gelombang panjang lewat kerak bumi, tidak masuk ke selubung," jelasnya kepada VIVA.Â
Gelombang resonansi ini merupakan gelombang mekanik yang mana saat lewat dan ada objek yang frekuensinya serupa dengan gelombang itu, maka objek itu akan bergetar.Â
"Entah itu objeknya padat atau cair. Kalau benda cair lebih gampang, karena enggak rigid. Makanya, benda cair di tempat jauh juga merasakan dan bergetar bersama gelombang gempa," tuturnya.Â
Fenomena Seiche ini sebelumnya sudah pernah terjadi di Indonesia, namun tak terekam sedahsyat yang ada di kolam renang di Juanda tersebut.Â
Ma'rufin mengungkapkan, resonansi getaran gempa ini memang bisa mencapai ribuan kilometer, jadi resonansi gempa di Sulawesi Tengah dan merambat ke Jawa Timur adalah hal yang memungkinkan.Â
Dia menyebutkan pada 1964, gempa dengan magnitudo 9 di Alaska, dekat Kutub Utara, menyebabkan fenomena tersebut.Â
Fenomena Seiche terdeteksi hingga Puerto Rico, area sekitar khatulistiwa yang jauhnya 6.000 kilometer dari titik gempa.Â
Ma'rufin menduga kuat, fenomena di Juanda itu adalah Seiche, sebab fenomena ini terekam lama sampai 30 menitan dengan gelombang naik turun di titik atau tempat yang sama serta akumulatif.Â
"Ini lebih cocok dengan Seiche," jelasnya.Â
Gelombang air laiknya lautan terjadi secara misterius di Kolam Renang Tirta Krida di kompleks Pusat Latihan dan Pendidikan Dasar Kemiliteran Pangkalan Udara Angkatan Laut Juanda, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada Jumat sore, 28 September 2018, sesaat sebelum terjadi gempa di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Video peristiwa aneh itu jadi viral sejak kemarin. (asp)