Ular Pindah Rumah dengan Cara Tak Diduga, Menumpang Pesawat
VIVA – Ular dalam pesawat mungkin terdengar mustahil, alias hanya dalam film fiksi. Tapi bisa jadi itu nyata. Tim ilmuwan dari Universitas Queensland, Australia, menemukan bahwa ular pohon cokelat (Boiga irregularis) telah berpindah dari Guam ke Pulau Pasifik dengan menumpang pesawat.
Guam adalah sebuah pulau di bagian barat Samudera Pasifik, yang merupakan wilayah teritori Amerika Serikat.
Tapi jangan khawatir, pesawat yang ditumpangi ular, bukan maskapai yang digunakan untuk penerbangan komersial. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Molecular Evolution, ular tersebut merayap di pesawat militer di suatu tempat di wilayah Australia sejak era Perang Dunia II, sekitar 1950an.
"Ular itu menumpang kapal pasukan dari wilayah Australia. Mereka menyebabkan beberapa spesies burung asli punah, dengan hanya tiga spesies yang sekarang tersisa," kata Associate Professor, Bryan Fry, dari Sekolah Ilmu Biologi UQ dalam sebuah pernyataan, dikutip dari laman Mashable, Kamis, 27 September 2018.
Fry mengatakan, ular dapat memasuki pesawat baik dengan merayap ke landing gear atau diangkut di dalam kargo yang mereka lewati. Begitu berada di dalam, mereka berlindung di balik barang-barang.
Tapi bukan hanya dari wilayah Australia saja ular itu menumpang. Pesawat milik militer Amerika, tanpa disadari juga telah membawa 'penumpang gelap' tersebut terbang ke udara.
"Pemerintah Amerika Serikat menerbangkan pesawat militer dari Guam ke Hawaii, dan ular terus menumpang," kata Fry.
"Mereka secara teratur diperiksa di bandara Hawaii, jadi jika penerbangan langsung ini dibiarkan berlanjut, hanya masalah waktu sampai mereka tiba di Hawaii dan memusnahkan burung-burung seperti yang mereka lakukan di Guam," ujarnya menambahkan.
Ular pohon cokelat adalah masalah yang sangat besar di Guam. Menurut Australian Reptile Park, mereka termasuk spesies reptil di dunia yang bersifat parasit. Dengan migrasi yang mereka lakukan, setidaknya memberi keuntungan biologis pada populasi yang terancam oleh ular, selama 80 tahun belakangan ini.
"Mereka mengandung racun yang terdiri dari dua racun kecil yang disatukan," kata Fry. Spesies burung asli Guam mengalami kepunahan karena dimangsa.
Peneliti menyatakan, mencegah ular masuk dan menyelinap ke pesawat bukanlah tugas yang mudah.
"Strategi nomor satu yang efektif adalah menghentikan penerbangan dari Guam ke Hawaii. Karantina Hawaii sepenuhnya. Namun, kedua pulau itu penting secara strategis dan karenanya, hal itu tidak mungkin terjadi," kata Fry.