Gojek Terhalang Masuk Filipina

Layanan Go-Jek di Jakarta
Sumber :
  • REUTERS/Garry Lotulung

VIVA – Ekspansi Gojek ke pasar Filipina menemui kendala. Otoritas transportasi lokal, Land Transportation Franchising and Regulatory Board atau LTFRB masih menahan masuknya Gojek untuk beroperasi di Filipina. 

Detik-detik Mengerikan Mobil Tabrak Kerumunan di Pasar Natal Magdeburg Jerman

Badan Waralaba dan Pengaturan Transportasi Darat Filipina itu berdalih Gojek belum bisa masuk ke pasar karena otoritas tersebut sudah telanjur mengeluarkan moratorium masuknya operator perusahaan transportasi ke Filipina. 

Setelah moratorium yang bernama Memorandum Circular (MC) 2018-016 itu keluar, Gojek belakangan baru mengajukan akreditasi untuk bisa masuk ke pasar Filipina. 

PPN Naik Jadi 12 Persen, Pemerintah Pastikan Kasih Perlindungan Penuh Jaga Daya Beli Pekerja

"Moratorium keluar sebelum mereka mengajukan akreditasi mereka," ujar Chairman LTFRB, Martin B Delgra III kepada laman Business World, Kamis 27 September 2018. 

Detailnya, Gojek mengajukan akreditasi layanan pada 13 Agustus 2018 sedangkan moratorium sudah keluar pada 9 Agustus 2018. 

Menteri Maman Pastikan Kebijakan PPN Naik Jadi 12 Persen Tak Pengaruhi Kinerja UMKM

Moratorium itu melarang pemerintah untuk menerima pengajuan baru untuk Transport Network Vehicle Service (TVNS) yang ingin mengoperasikan layanan mereka.

Pesaing Gojek, Grab juga terdampak dengan moratorium tersebut. Mitra Grab di Filipina, yakni MyTaxi.PH Inc serta U-Hop Transportation Network Vehicle System Inc tertunda perpanjangan operasi mereka karena keluarnya moratorium tersebut. 

Gojek sebenarnya sudah bertemu dengan LTFRB pada Mei lalu untuk penjajakan ekspansi mereka. Perwakilan Gojek berdiskusi dengan pejabat otoritas itu tentang kemungkinan Gojek masuk ke Filipina setelah akuisisi Grab atas Uber di Asia Tenggara. 

Diskusi itu berlanjut pada bulan yang sama. Anggota LTFRB, Aileen Lourdes A. Lizada mengatakan, perwakilan Gojek kemudian mengulas kebijakan transportasi di Filipina, salah satunya yang menjadi perhatian adalah kebijakan menaikkan tarif di saat tertentu misalnya permintaan banyak (surge pricing).

Lizada menuturkan, aturan di Filipina membatasi soal surge pricing, Gojek tak bisa seleluasa seperti di Indonesia. 

"Gojek bisa menaikkan tarif surge price sampai 5 kali di Indonesia. Saya mengatakan ke mereka, di sini hanya boleh 2 kali. Saya kemudian menanyakan apakah kalian akan bisa bertahan dengan cuma 2 kali? Mereka mengatakan perlu untuk mendalaminya," jelas Lizada pada Mei lalu. 

LTFRB berdalih moratorium itu keluar untuk melindungi perusahaan lokal. 

Saat ini di pasar Filipina memiliki enam TNC yakni Hype Transport Systems Inc, GoLag, Inc, iPara Technologies and Solutions Inc. (Owto), E-Pick Me Up Inc, Hirna Mobility Solutions Inc, dan Micab Systems Corp. Dari total tersebut, empat perusahaan pertama mengoperasikan mobil pribadi sedangkan Hirna dan Micab menjalankan armada taksi. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya