Mengintip Robot-robot di Balik Prabowo-Sandi dan Jokowi-Amin

Capres Jokowi Widodo dan capres Prabowo Subianto.
Sumber :
  • REUTERS / /Willy Kurniawan

VIVA – Musim kampanye makin menambah volume percakapan media sosial. Kampanye ternyata malah makin menyuburkan dan menegaskan praktik penggunaan akun robot untuk mengarahkan opini publik. 

Nasdem Terbuka jika Jokowi Ingin Gabung Usai Dipecat PDIP

Analisis media sosial dari Drone Emprit yang dikembangkan pakar teknologi informasi Ismail Fahmi menunjukkan, ada robot yang beroperasi dibalik masing-masing kubu pasangan capres cawapres. 

Ismail mengatakan data dari analisis Drone Emprit dari percakapan dari kubu Prabowo-Sandi menunjukkan, akun robot ramai dan serentak menyebarkan postingan berjudul 'Survey membuktikan, Makin Banyak Rakyat Memilih Prabowo-Sandi' yang disertai dengan lampiran Prabowo dan Sandi bersama pendukungnya. 

Sekjen Blak-blakan Bilang Projo Siap Berubah Jadi Partai jika Diperintahkan Jokowi

Analisis Drone Emprit menemukan, praktik akun robot ini bukan hanya dilakukan oleh akun dengan follower yang sedikit saja (0-3 follower) tapi ternyata akun dengan jumlah ribuan follower juga terlibat dalam aksi robot. 

Data Drone Emprit dari percakapan kubu pasangan capres cawapres nomor urut 2 ini beroperasi secara serempak. 

Demokrat Ogah Ikut Campur Urusan PDIP yang Pecat Jokowi dan Gibran

"Dalam 50 twit terakhir (tgl 23) saja, kita langsung temukan setidaknya twit nomor 6 sd 16 yang memiliki ciri dilakukan oleh robot. Cirinya, semua berupa status baru, dengan isi status yang sama persis, dan gambar yang juga sama persis, serta dibuat pada waktu yang hampir bersamaan. Semua dibuat pada menit 11.43 am," tulis Ismail. 

Temuan akun robot dengan jumlah ribuan follower ini menarik perhatian. Sebab biasanya akun robot ini jumlah follower-nya cuma segelintir. Menurutnya akun robot dengan jumlah ribuan follower ini dikendalikan oleh sebuah program. Data menunjukkan kubu ini mengoperasikan belasan akun robot dengan jumlah follower ribuan.

"Untuk contoh kubu Prabowo ini, baru ditemukan akun jenis ini yang digunakan untuk menyebarkan artikel sebuah situs tertentu. Robot ini sepertinya dimiliki oleh pembuat situs, dan tujuannya hanya untuk menaikkan kunjungan ke situs," tulisnya. 

Jokowi-Amin

Analisis Drone Emprit juga menunjukkan pola yang sama. Ada operasi akun robot dibalik percakapan kubu Jokowi-Amin. 

Agak pola yang sedikit berbeda. Pada kubu ini, Ismail menuliskan, akun dengan 0-3 follower menyumbangkan sekitar 19.51 persen dari total percakapan tentang #JokowiAmin. Untuk akun dengan follower 4-25, menymbangkan 10,84 persen dari total percakapan. 

Sedangkan pada pada percakapan #PrabowoSandi, pengguna dengan 0-3 follower menyumbangkan 3,82 persen postingan, dan pengguna 4-25 follower 9,82 postingan. 

"Untuk percakapan tentang #JokowiAmin di atas, kita temukan pola-pola robot di atas pada user2 dengan follower 0-3. Kebanyakan user robot ini menggunakan nama asing, dibuat pada bulan September (baru saja)" tulis Ismail. 

Dia mengatakan, akun robot Jokowi-Amin dibuat untuk dua kepentingan, pertama menyebarkan pesan infografis, membuat trending dan memenangkan polling. 

Selain itu, ada pula akun dengan jumlah 8 follower dipakai untuk menyebarkan rentetan infografis atau meme dalam waktu yang bersamaan. 

Ismail mengungkapkan akun robot pada kubu ini dikerahkan untuk memviralkan hasil polling "Setelah Bos Mahaka Group, Erick Thohir resmi menjabat Ketua Tim Pemenangan Pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019. Jatuh kemana pilihan anda di Pilpres 2019 nanti?"

"Dalam tabel percakapan Jokowi-Amin dengan user 0-3 follower, ada banyak Retweet yang dilakukan pada waktu yang berurutan, satu menit beberapa retweet saja, dan dilakukan untuk rentang waktu tertentu. Retweet2 ini dilakukan oleh akun-akun dengan nama dan profile asing dan arab," jelasnya. 

Ismail mengindikasikan, banyaknya akun dengan nama asing alias luar negeri kemungkinan berhubungan dengan ketersediaan robot yang siap pakai. Akun robot yang siap kerja ini kebanyakan akun robot asing. 

Dalam tulisannya, Ismail menegaskan penggunaan akun robot dalam sebuah percakapan kubu capres cawapres bukanlah hal yang selamanya buruk. 

"Penggunaan robot tidak buruk, selama digunakan untuk mempromosikan hal-hal baik," ujarnya.


 


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya