Serius, Tumbuhan 'Berteriak' Saat Terancam Musuh

Sinyal marabahaya pada tamaman
Sumber :
  • YouTube/@sciencemagazine

VIVA – Tiap makhluk punya cara tersendiri untuk bertahan dari musuhnya. Biasanya makhluk yang bergerak dan berpindah, misalnya hewan atau manusia, akan lari, menghindari atau melawan dari ancaman musuh. Tapi, bagaimana dengan tumbuhan yang tak bisa bergerak, bagaimana cara mereka bertahan?

6 Resep Alami Rebusan Daun untuk Turunkan Kolesterol dan Darah Tinggi, Siapkan di Rumah!

Ternyata, meski tak bisa berpindah tempat, tumbuhan punya cara pertahanan unik dari serangan atau ancaman musuh. Saat terancam musuh, tumbuhan akan ‘berteriak’ mengaktifkan sinyal marabahaya dan mengaktifkan sistem pertahanan mereka.

Dikutip dari Techtimes, Senin 24 September 2018, tim peneliti Universitas Wisconsin-Madison, Amerika Serikat menemukan tanaman bertahan dengan mengirimkan sinyal marabahaya ke bagian tubuh tumbuhan lain saat mereka terancam musuh. 

Inspiratif, Nukila Evanty Menjaga Identitas dan Hak Suku Laut di Tengah Arus Modernisasi

Saat sebagian daun mereka dikunyah oleh ulat, hewan lain atau disobek manusia, tanaman dengan segera mengirimkan sinyal darurat itu ke daun lain secepat kilat. Hanya hitungan detik setelah serangan musuh, sinyal tersebut sudah sampai ke bagian daun lainnya. Begitu sinyal marabahaya sampai, tumbuhan akan mengaktifkan pertahanan mereka. 

Peneliti membuktikan, sinyal itu dalam pengamatan video, yang mana daun yang dimakan musuh mengeluarkan nyala pendar cahaya dan kemudian bergerak ke daun yang belum dimakan musuh, pergerakan ini berlangsung hitungan detik. Nah, peneliti mengungkapkan, cahaya pendar itu merupakan sinyal kimia dan listrik yang mendorong daun lain bersiap menghadapi serangan. 

Pastikan Benih Perkebunan yang Beredar Telah Melewati Uji Berstandar

Soal mekanisme bertahan, peneliti menjelaskan, begitu daun dikunyah atau dimakan musuh, maka daun yang terluka itu akan mengeluarkan glutamat, senyawa yang berfungsi sebagai neurotransmitter rangsangan.  

Glutamat ini kemudian mengaktifkan gelombang kalsium yang bergerak dari daun yang luka ke daun yang tak terluka. Kalsium ini datang dengan mengabarkan sinyal marabahaya. 

"Kami memahami ada sistem sinyal sistemik di sini dan jika tanaman terluka di salah satu titik, maka titik lainnya pada tanaman akan mengeluarkan respons pertahanan. Kami tak tahu apa yang di belakang sistem ini," jelas salah satu pemimpin studi ini, Simon Gilroy.

Perhatian peneliti tertuju pada kalsium. Peran material ini menurut mereka yakni mengirimkan sinyal listrik saat daun terluka. Kalsium membawa muatan yang bisa menghasilkan sinyal listrik. Seringnya fungsi ini muncul karena lingkungan yang berubah. 

Untuk mendalami peran kalsium itu, pada studi tersebut, peneliti merekayasa genetik tanaman supaya menghasilkan protein yang cuma berpendar sebagai respons atas kalsium. Hasilnya, peneliti bisa mengamati pergerakan kalsium dalam sistem tanaman, maka mereka berkesimpulan ada strategi pertahanan tanaman yang unik.   

Mekanisme pertahanan tumbuhan ini mirip apa yang dilakukan hewan dalam kondisi terancam. Bedanya, pada hewan dia berkomunikasi ke bagian tubuh lainnya dengan menggunakan sel saraf. Nah, peneliti menuturkan, sinyal marabahaya pada tumbuhan ini mirip kerjanya dengan sinyal saraf hewan saat terancam tersebut.

Loreal - UNESCO for Women in Science National Fellowship 2024 Award Ceremony

Hadirkan Inovasi untuk Indonesia, 4 Peneliti Perempuan Raih Penghargaan L’Oreal - UNESCO For Women in Science 2024

Tahun ini, 4 perempuan peneliti berprestasi berhasil meraih penghargaan yang disertai dengan pendanaan riset senilai Rp100 juta untuk masing-masing peneliti.

img_title
VIVA.co.id
12 November 2024