Peneliti Temukan Cara Nyeleneh Setop Lelehan Es di Antartika
- NASA's Goddard Space Flight Center/Handout via REUTERS
VIVA – Bagi masyarakat yang tinggal di negara garis pantai, skenario kenaikan permukaan laut adalah fenomena yang paling menakutkan, terutama runtuhnya lapisan es di Benua Antartika.
Permukaan laut sudah naik dengan cepat, mengancam kota-kota pesisir pantai seperti Miami di Amerika Serikat. Jika lapisan es yang ada di atas Antartika dan Greenland runtuh, tingkat kenaikan permukaan laut bisa melonjak.
Kota-kota pesisir tidak bisa lagi dihuni dan menghancurkan triliunan properti serta infrastruktur yang nilainya mencapai miliaran dolar. Dikutip dari Business Insider, Minggu, 23 September 2018, untuk mencegah atau memperlambat banjir, peneliti harus memulai proyek teknik sipil terbesar dalam sejarahnya.
Sebuah studi yang diterbitkan The Cryosphere, jurnal dari European Geosciences Union, membangun dinding besar di bawah lapisan es adalah upaya untuk mencegah mereka hancur berantakan. Ini akan menjadi upaya geoerineering, cara pengerjaan ulang Planet Bumi yang menghabiskan waktu di area pantai.
Ilmuwan iklim, John Moore mengatakan, melakukan hal ini merupakan sebuah hal yang tidak pernah terpikirkan. "Proyek ini masih bersifat teoritis. Intervensi lapisan es hari ini akan berada di tepi kemampuan manusia. Tapi mungkin saja kehancuran lapisan es bisa terjadi di masa mendatang," kata dia.
Moore mencontohkan Gletser Thwaites di Antartika Barat, yang merupakan salah satu gletser paling rentan hancur atau runtuh. Antartika meleleh lebih cepat dari yang diperkirakan. Meskipun butuh ribuan tahun untuk permukaan laut naik menjadi ratusan kaki, tak bisa dipungkiri, manusia telah menyebabkan ini semua.
Adanya pembakaran bahan bakar fosil telah menyebabkan dunia menjadi hangat, sehingga lautan telah menyerap sebagian besar panas. Air hangat mengembang dan mengambil lebih banyak ruang.
Moore telah meneliti konsep membangun struktur pendukung atau dinding di bawah lapisan es untuk mencegah es pecah, lalu masuknya air hangat dari bawah. Dalam studinya ini, ia menghitung kemungkinan rekayasa lapisan es dapat mencegah runtuhnya Thwaites Glacier.
Metode pertama dengan memasang serangkaian gundukan 1.000 kaki di bawahnya. Meskipun ini tidak akan menghalangi air hangat mengalir di bawah es, gundukan akan membantu mendukung gletser, membuat kolaps lebih kecil dan memberinya kesempatan untuk tumbuh kembali.
"Metode sederhana ini akan menjadi usaha besar, tapi sebanding dengan proyek rekayasa sipil terbesar yang pernah dilakukan manusia," ungkap Moore. Pendekatan ini diperkirakan memiliki 30 persen kemungkinan mencegah runtuhnya Gletser Thwaites, yang dapat memicu hilangnya Lapisan Es Antartika Barat selama 1.000 tahun ke depan.