Ini Materi Terkuat di Jagat Raya, 10 Miliar Kali Lebih Gahar dari Baja
- Instagram/@nasagoddard
VIVA – Tim ilmuwan kampus di Kanada dan Amerika Serikat telah menemukan materi paling kuat di alam semesta. Materi terkuat itu tak ada di muka Bumi, namun ada di lapisan kerak bintang neutron.
Menurut riset tim ilmuwan dari McGill University, Kanada, Indiana University dan California Institute of Technology Amerika Serikat, materi terkuat yang dinamakan pasta nuklir itu setara dengan 10 miliar kali lebih kuat dari baja.Â
"Hasil riset kami sangat berharga bagi para astronom untuk mempelajari bintang neutron. Lapisan luar mereka adalah bagian yang benar-benar kami amati. Jadi perlu kita memahaminya untuk mengetahui aspek astronomi bintang ini," ujar peneliti McGill University, Matthew Caplan dikutip dari laman Mcgill, Kamis 20 September 2018.Â
Untuk sampai pada kesimpulan tersebut, tim ilmuwan menjalankan simulasi komputer pada kerak bintang neutron.Â
Bintang neutron lahir setelah ledakan supernova, yang memadatkan sebuah bintang raksasa. Bintang ini ukuran terkecil, namun dengan kepadatan terbesar dibandingkan semua jenis bintang yang telah dipelajari di alam semesta. Dengan radius 12-13 kilometer, bintang neutron dapat memiliki massa sampai dua kali lebih besar dari massa matahari.Â
Karena proses pemadatan pada bintang neutron, lapisan pada bintang ini menjadi sangat kuat dan padat. Gravitasi yang sangat besar membuat lapisan luar bintang ini membeku, membuat mirip dengan Bumi dengan kerak tipis.Â
Kepadatan tinggi tersebut menyebabkan material pembentuk bintang neutron, atau disebut pasta nuklir, punya struktur yang unik.Â
Di bawah kerak, persaingan kekuatan antara proton dan neutron menyebabkan lapisan berkumpul berbentuk silinder panjang atau bidang datar. Kepadatan besar ini membuat struktur menjadi sangat kaku.Â
Nah, dalam simulasi komputer, tim ilmuwan menunjukkan saking kuatnya butuh waktu yang sangat lama untuk merusak materi 'pasta nuklir' tersebut.Â
Dalam simulasi ditunjukkan butuh waktu 2 juta jam prosesor beraksi atau 250 tahun bagi laptop dengan satu GPU yang canggih, cuma untuk meregangkan dan merusak materi pada lapisan dalam kerak bintang neutron tersebut.
Temuan studi ini dinilai bisa membantu astrofisikawan untuk lebih baik dalam memahami gelombang gravitasi yang terdeteksi saat dua bintang neutron bertabrakan pada tahun lalu. Hasil studi ini menunjukkan bintang neutron tunggal memungkinkan untuk menghasilkan gelombang gravitasi kecil.