Durasi Tidur Era Kini Lebih Lama dari 1970-an, Gara-gara Komputer?
- Pixabay/Wokandapix
VIVA – Seringkali kita mendapati label sebagai orang yang memiliki waktu tidur yang sempit. Namun nyatanya mereka yang hidup di era saat ini, pergi tidur 43 menit lebih cepat dari mereka yang hidup pada empat dekade lalu. Para ilmuwan mengatakan, waktu tidur naik menjadi delapan jam, enam menit, sedangkan pada 2015 hanya tujuh jam 23 menit.
Dikutip melalui situs Mirror, Senin 17 September 2018, artinya orang dewasa pergi tidur setengah jam lebih awal daripada 1974. Pada 2016, ada peringatan untuk mereka yang kurang tidur, akan menghabiskan biaya sebesar £40 miliar per tahun, serta peningkatan kematian dini sebesar 13 persen.
Para ahli yang berasal dari Universitas Oxford Inggris membandingkan data pada durasi tidur orang pada 1970-an dengan pada masa kini. Peneliti melihat waktu mereka tertidur dan terbangun. Para peneliti meneliti ribuan orang dan mendata berapa lama mereka terjaga dalam tidurnya.
Hasilnya ialah peningkatan yang signifikan jumlah tidur malam manusia saat ini. Berbeda, pengangguran mendapat satu jam lebih awal daripada yang dilakukan orang era dahulu. Sedangkan bagi mereka yang bekerja 45 menit lebih lama, tidak ada perbedaan yang signifikan antara pria dan wanita.
"Ada pandangan bahwa waktu tidur dianggap menurun selama beberapa dekade terakhir, dan kurang tidur telah mencapai tingkat epidemi. Ini telah menimbulkan kekhawatiran publik. Namun waktu tidur di Inggris telah meningkat selama empat dekade terakhir, rata-rata 40 menit," tulis peneliti Journal of Sleep Research.
Saat ini sejumlah orang yang bekerja dari rumah, membuat mereka memiliki banyak kesempatan untuk tidur lebih lama. Teori lain yang disampaikan ilmuwan yakni, sekarang banyak orang menonton TV di tempat tidur atau penggunaan komputer, sehingga mungkin mereka merasa lebih cepat ingin tidur.
Anggota dari British Sleep Society sekaligus penulis buku How to Sleep, Neil Stanles mengatakan, laporan tersebut malah mengganggu waktu tidur manusia. Ada juga kekhawatiran mengenai cahaya biru. Pada 1974, perangkat elektronik masih didukung layar hitam dan putih, sehingga belum terpengaruh oleh hal itu.