Studi: Koruptor Bisa Dikenali dari Ciri-ciri Wajahnya

Terpidana kasus korupsi KTP elektronik, Setya Novanto
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Novrian Arbi

VIVA – Tipe orang yang berpotensi menjadi koruptor ternyata bisa dikenali dari ciri-ciri wajahnya. Peneliti dari Caltech telah melakukan studi baru tentang mengenali karakteristik wajah koruptor dari foto mereka.

Maruarar Sirait Minta KPK Berikan Tanah Bekas Koruptor Dibangun jadi Perumahan Rakyat

Menurut peneliti, hal itu bahkan mudah ditandai meski kita tak tahu tentang latar belakang karier, kepribadian, maupun partai politiknya.

Seperti dilaporkan laman IFL Science, dan dirangkum VIVA Digital pada Jumat, 13 September 2018, ciri wajah koruptor adalah lebar dan cenderung lonjong.

Eks Penyidik KPK Ajak Masyarakat Tak Pilih Calon Pemimpin yang Terafiliasi Dengan Koruptor

Penelitian baru ini menguatkan temuan sebelumnya, yang menunjukkan bahwa politisi dengan wajah yang lebih lebar dianggap lebih korup, agresif, dan egois, tapi kompeten dan ambisius.

Namun, ada beberapa faktor lain yang bisa membuat ragu bahwa karakteristik wajah lebar dan tinggi itu sebagai orang yang korup, yaitu murah senyum dan gaya rambut mereka, meski efeknya relatif tidak signifikan.

Pusat Riset Konsumen Teliti Air Minum Kemasan Galon di 33 Rumah Sakit, Ini Hasilnya!

"Mungkin sulit untuk memahami mengapa Anda dapat melihat wajah orang lain dan menyimpulkan sesuatu tentang mereka," kata penulis penelitian Chujun Lin dalam sebuah pernyataan.

"Tapi tidak ada keraguan bahwa orang-orang mengingat kesan pertama dari wajah. Misalnya, di situs kencan, orang sering menolak berpasangan jika tak berminat pada wajah."

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Psychological Science tersebut, mencapai kesimpulan ini melalui serangkaian percobaan.

Dalam percobaan utama, 100 peserta melihat foto wajah dan kepala dari 72 politisi yang memegang jabatan di tingkat negara bagian atau federal, setengah dengan keyakinan korupsi dan setengah dengan catatan bersih.

Mereka kemudian diminta untuk menilai masing-masing politisi tentang apakah mereka korup, tidak jujur, egois, dapat dipercaya, dan murah hati.

Hampir 70 persen koresponden dapat menemukan dengan benar politisi korup ketimbang politisi yang bersih bersih.

Kemudian mereka membandingkan data dari eksperimen sebelumnya dan menganalisis bagaimana data itu dipasangkan dengan delapan sifat wajah yang berbeda. Wajah yang lebar dan lonjong paling sering dipilih sebagai politisi korup.

Meski begitu, peneliti sepakat bahwa kesimpulan ini tak dapat dijadikan sebagai parameter umum untuk memvonis politisi. Menurut mereka, sosok yang memiliki wajah bak malaikat pun tak menutup kemungkinan bisa terlibat melakukan kejahatan korupsi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya