Google Inbox Akan 'Dimatikan' pada Maret 2019
- www.pixabay.com/gabrielle_cc
VIVA – Mesin pencari raksasa Google akan 'mematikan' aplikasi Google Inbox pada Maret 2019. Dengan demikian, Google Mail atau Gmail menjadi layanan email satu-satunya yang disediakan secara gratis.
Padahal, aplikasi yang diciptakan pada 2014 ini menawarkan cara baru untuk mengelola email, lebih sederhana, lebih mudah, dan lebih menyenangkan. Selain itu, Inbox dikembangkan agar bisa dipakai di perangkat mobile, selain tentunya desktop.
Mengutip Mashable, Kamis, 13 September 2018, penyebab Google Inbox ditutup selamanya karena perombakan besar-besaran pada layanan Gmail akhir April lalu.
Perombakan ini bisa dibilang termasif sejak 2011, lantaran meliputi pembaruan tampilan dan kehadiran fitur baru, seperti notifikasi prioritas, mode rahasia, dan dukungan untuk mode offline yang lebih baik.
Pembaruan ini diklaim Google bakal membuat Gmail lebih mudah digunakan, lebih pintar, dan makin aman. Apalagi, Google mengaku bahwa ada beberapa fitur pada Inbox yang belum tersedia pada Gmail, seperti fitur yang mengelompokkan email serupa ke dalam satu blok.
Mereka menyebutkan bahwa fitur ini akan tersedia untuk Gmail, meski tidak diketahui kapan. Diperkirakan, Google saat ini sadar dan bakal fokus untuk meningkatkan aplikasi Gmail lebih banyak yang tujuannya memanjakan pengguna. Ke depan, pengguna bisa membaca email tanpa harus membuka pesan satu per satu.
Hal ini karena Google mengandalkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk memindai email pengguna dan membantu membatasi pop-up pesan masuk yang muncul sebagai bagian dari fitur "smart reply". Dengan demikian, notifikasi dari email yang dijadikan prioritas akan muncul lebih dahulu.