e-Sports Identik dengan Kekerasan, Psikolog Ingatkan soal Ini

Pemain e-Sports PSG melakukan eksebisi di Singapura.
Sumber :
  • Adeboy

VIVA – e-Sports kembali disorot. Salah satunya karena Komite Olimpiade Internasional (IOC) resmi melarang game online tersebut lantaran didominasi aksi kekerasan dan ketidaksportifan. Meskipun semuanya itu dalam bentuk fantasi atau online.

Viral! Pengemudi Mobil Geplak Pemotor yang Bermesraan, Hotman Paris Siap Pasang Badan

Di mata Psikolog Anna Surti Ariani, harus ada pembatasan usia dan pendampingan saat menonton pertandingan e-Sports. "Sebenarnya, yang dibutuhkan itu kematangan luar biasa secara mental untuk bisa menelaah game yang mengandung kekerasan," ungkapnya di Jakarta, Jumat, 7 September 2018.

Anna melanjutkan bahwa usia yang matang memahami isi permainan itu ada pada usia anak SMA ke atas. Selain itu, e-Sports juga disorot karena kasus penembakan massal saat pertandingan di Florida, Amerika Serikat, beberapa waktu lalu.

Polisi Tangkap Komplotan Pembunuh Ojek Pangkalan di Tangerang, Niat Begal Motor

Pada kesempatan yang sama, Komentator e-Sports, Gimas Primayudha, mengaku kecewa jika kejadian di AS harus disangkutpautkan dengan olahraga game online tersebut.

"Jelas kecewa. Di sini e-Sports yang disalahkan. Padahal kalau kita lihat individunya saja yang harus diubah perilakunya," kata Gimas. Ia melanjutkan konflik di dunia e-Sports memang ada. Hal itu bisa terjadi antara satu ataupun dengan gamers lainnya.

Usai Menang Lawan Arab Saudi, Simak Jadwal Timnas Indonesia Selanjutnya di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Jika e-Sports dikaitkan dengan kekerasan, Gimas melihat bahwa hal itu hanya omongan saja. "Kasar dalam sebuah permainan itu dikembalikan lagi kepada masing-masing individunya," jelasnya. (ase)

Wilayah di bagian timur dan barat Gaza Utara menyaksikan gelombang pengungsian warga Palestina pada Sabtu malam, 5 Oktober 2024, di tengah pemboman udara dan artileri intensif Israel, menurut laporan seorang wartawan Anadolu.

Iran: Wanita dan Anak Peremuan di Gaza Hadapi Kekerasan yang Belum Terjadi Sebelumnya

Iran menyerukan dunia untuk bertindak membela wanita dan anak perempuan Palestina di Gaza, yang serangan dan kekerasan yang belum pernah terjadi oleh rezim Israel.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024