Cryptojacking Hantui Ponsel Pintar, Peringatan untuk Pengguna Android

Ilustrasi hacker.
Sumber :

VIVA – Peringatan untuk pengguna Android. Apabila ponsel pintar mulai lelet disertai daya baterai yang cepat habis, maka smartphone Anda mengalami gejala cryptojacking.

5 Aplikasi Penghasil Uang yang Bikin Dompet Tebal, Sudah Coba?

Ini adalah serangan siber dengan teknik menambang kripto yang memanfaatkan sumber daya orang lain secara diam-diam. Jenis serangan siber ini perlahan mulai bergeser dari ransomware ke cryptojacking.

Pelaku penyebar cryptojacking, atau biasa disebut cryptojackers, menggunakan metode ini untuk menyerang Android dengan tujuan meraup untung.

Lembaga-lembaga Penting di Asia Tenggara jadi Target Kelompok Hacker yang Berbasis di Tiongkok?

Mengutip situs Business Insider, Senin, 3 September 2018, menambang mata uang digital atau cryptocurrencies pada dasarnya hanya melakukan transaksi secara digital.

Namun, perbedaannya ada pada penyelesaian masalah menggunakan perangkat keras atau hardware sebagai imbalannya. Para hacker atau penjahat dunia maya ini telah menemukan cara paling murah untuk menambang, yaitu membajak Android.

Rahasia di Balik Aplikasi Pelacak Paket Gratis yang bikin Merinding

Satu smartphone saja tidak memiliki kekuatan untuk proses penambangan. Beda halnya jika menggunakan banyak smartphone dan digunakan secara bersamaan.

Dengan ide ini maka cryptojackers semakin merajalela, bahkan hingga saat ini. Untuk proses, hacker memancing korban untuk download aplikasi yang tampaknya tidak berbahaya, namun sebenarnya, akan menjadi malware tambang pada perangkat korban.

Tips hindari cryptojacking

Daftar aplikasi yang menyembunyikan penambang malware pun semakin bertambah. Salah satunya adalah Bug Smasher tapi telah dihapus pada Januari tahun ini.

Alasan Android lebih rentan terkena cryptojacking, karena iOS melatih lebih ketat aplikasi yang diizinkan dan berada di App Store. Pada Juni lalu, Apple menambahkan pedoman pelarangan penggunaan perangkat untuk tambang kripto.

Kabarnya Google juga mulai melarang penggunaan perangkat untuk aktivitas tambang. Para ahli keamanan siber mengingatkan untuk hanya install aplikasi yang berasal dari official platform yaitu Google Playstore maupun App Store dari Apple.

Hindari download aplikasi dari sumber yang tidak jelas. Lihat juga banyaknya download dan review oleh pengguna aplikasi untuk meyakinkan aplikasi tersebut adalah asli atau official.

Selain itu, untuk menghindari terkena malware, pastikan bahwa sistem operasi dan aplikasi selalu update pada versi terbaru.

Terakhir, jangan berikan izin uang tidak perlu pada penggunaan aplikasi. Bisa juga untuk menggunakan antivirus agar perangkat lebih aman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya