Inbox Email Pengguna dapat Serangan Malware
- Pixabay/Geralt
VIVA – Email Security Risk Assessment atau ESRA dari Mimecast membuat laporan terbaru peningkatan serangan siber terhadap Business Email Compromise atau BEC. Mereka menemukan 203 ribu link berbahaya dari total 10.072.682 email yang dianggap aman bagi penyedia sistem keamanan lain.
Artinya, rasio satu tautan berbahaya yang tidak dihentikan setara dengan setiap 50 email yang diperiksa. Cybersecurity Strategist Mimecast, Matthew Gardiner menuturkan, serangan phishing atau menipu melalui pesan ini mampu masuk ke inbox email milik pengguna.
"Phishing bagian dari malicious software atau malware. Dengan temuan ini maka organisasi berada dalam bahaya akibat kebocoran data dan kerugian finansial," kata Gardiner, dilansir dari PC Authority, Jumat, 31 Agustus 2018.
Ia mengatakan bahwa serangan yang terjadi merupakan serangan yang sulit diidentifikasi jika tanpa bantuan keamanan khusus. Gardiner lalu menekankan hasil laporannya sebagai tanda kalau sistem keamanan saat ini masih belum melakukan 'pekerjaan yang baik'.
Laporan ESRA juga menemukan 19.086.877 spam, 13.176 email berisi file berbahaya, dan 15.656 attachment malware, yang diduga terlewatkan oleh penyedia sistem keamanan.
"Ini semua kami duga langsung masuk ke inbox pengguna. Kami juga telah memeriksa lebih dari 142 juta email yang melewati vendor keamanan email penyedia sistem keamanan," ungkap Gardiner.