Setelah Viral, 'Masuk Pak Eko' Jadi Game Android
- Tangkapan layar YouTube
VIVA – Seorang polisi Sabhara Porong Jawa Timur AKBP Eko Hari Cahyono belakangan ini menjadi buah bibir pengguna internet di Tanah Air. AKBP Eko menjadi terkenal sampai media televisi lantaran aksinya melempar berbagai benda mulai dari sekop sampai sumpit ke sebuah bidang.
Aksi uniknya itu viral di media sosial. Setelah menancapkan berbagai bedan ke sebuah bidang kayu, dalam rekaman video ABKP Eko mengacungkan jempolnya dan orang-orang di sekitarnya mengucapkan pujian dengan kata-kata yang belakangan jadi populer. "Masukk pak Eko..".
Tak butuh waktu lama, ternyata momentum viral 'Masuk pak Eko' langsung disambut pengembang game lokal Tanah Air, Gambir Game Studio.
Dalam deskripsi game di Google Play, pengembang menuliskan game ini merupakan game penghargaan untuk AKBP EKo yang terampil melempar berbagai benda ke sebuah bidang kayu.
Pola permainan game ini mirip dengan aksi viral AKBP Eko. Pengguna diberikan opsi benda yang akan dilempar. Kemudian setelah memilih, pengguna akan melempar benda tersebut ke sebuah bidang kayu bundar yang berputar. Pengguna harus melempar ke pinggiran bidang kayu dan jika benda yang dilemparkan mengenai buah, maka pemain mendapatkan poin.
Berbagai ulasan atas game ini rata-rata menunjukkan apresiasi, pengembang bisa kreatif memanfaatkan momentum viral tersebut.
"Gamenya bagus, lagi viral pak eko. Tapi pak eko tau ga nih dibuatin gamenya? Terus hubungannya jeruk sama pak eko apa ya?" tulis pengguna dengan nama Al Kautsar M dikutip Rabu 29 Agustus 2018.
Namun sebagian pengguna internet mengeluhkan game 'Masuk Pak Eko' ini banyak iklannya. Pengguna yang mengeluh mengkritik, game baru dengan banyak iklan malah akan membuat pengguna merasa terganggu.
"Ni game kebanyakan iklan, karena lagi viral terus kesempatan monetisasi gitu? Rework lg, kalo udah reda ads nya saya tambahin bintangnya," ujar pengguna Genshan P.
Bocah SD di Pamekasan Nekat Nyetir Pikap, Angkut Puluhan Teman di Bak Belakang
Viral di media sosial, aksi nekat seorang bocah SD berusia 11 tahun menyetir mobil pikap dan mengangkut puluhan temannya yang masih mengenakan seragam sekolah pramuka
