Ilmuwan Temukan Kutu Kasur Makin Kuat, Insektisida Tak Mempan
VIVA – Baru-baru ini, Kerajaan Inggris dikabarkan mengalami serangan kutu busuk alias kutu kasur, akibat peningkatan suhu yang terjadi secara brutal. Seperti dikabarkan Fox News, 20 Agustus 2018, ilmuwan menengarai selama suhu yang tinggi, siklus reproduksi serangga tersebut menjadi lebih singkat, dari 18-21 hari menjadi 8-9 hari.
"Masalahnya telah menyebar secara global sejak akhir 1990-an, dan benar-benar tidak ada negara di atas planet ini yang tidak memiliki masalah kutu kasur," kata David Cain, dari Bed Bugs Limited, perusahaan pembasmi kutu kasur, kepada surat kabar Inggris.
Keengganan untuk mencari bantuan karena stigma sosial tentang kutu busuk berkontribusi pada masalah ini. Orang-orang merasa malu jika di rumahnya kedapatan kutu busuk itu.
Selain itu, banyak orang tidak mengalami reaksi fisik, sehingga tidak menyadari kehadiran kutu di tempat tinggal mereka.
Kutu busuk adalah serangga parasit yang memakan darah dan cenderung paling aktif di malam hari. Gigitan serangga ini dapat menyebabkan ruam kulit dan gejala alergi, serta memiliki efek psikologis.
Tony Lewis, kepala kebijakan di Chartered Institute of Environmental Health mengatakan, serangan kutu kasur terus-menerus di Inggris menjadi lebih buruk di musim panas, akibat suhu yang lebih tinggi. Orang-orang juga kembali dari liburan mereka dengan membawa kutu yang menempel di hotel tempat menginap.
"Meski mereka tinggal di hotel bintang lima atau hotel kelas melati yang suram, kemungkinan menghadapi kutu kasur tetap sama," katanya.
Meskipun kutu kasur di Inggris telah ada sejak 100 tahun yang lalu, populasinya sebagian besar dibasmi oleh penggunaan insektisida. Parahnya, kini mereka telah mengembangkan ketahanan terhadap serangan zat kimia itu.
"Serangga ini telah berkembang menjadi pemburu manusia paling efisien dan adaptif yang mungkin pernah kita temui," kata Cain.
“Jika orang takut pada hiu, cara menghindarinya adalah tetap berada di luar air. Nah, jika takut kutu busuk, jawabannya adalah tetap waspada," ujarnya menambahkan.
Seorang wanita di London mengalami gatal-gatal akut selama sebulan. Ia terus-menerus menggaruk lengan dan kakinya, sebelum akhirnya mencari bantuan profesional.
“Saya bangun setiap pagi dengan gigitan yang saya pikir berasal dari nyamuk, kata pacar saya itu dari kutu busuk," kata wanita itu pada Guardian.
Ketika akhirnya ia mengangkat kasurnya dan menemukan segenggam serangga yang merayap, dia menangis histeris. "Saya benar-benar jijik dan panik," katanya.
Wanita itu sekarang menjalani program pemberantasan dan pemantauan 14 hari, termasuk mencuci seprai dan pakaian dengan suhu 60 derajat, serta menjaga kamar tidur tetap bersih.
Serangga telah ditemukan di hotel di seluruh dunia, termasuk di tempat-tempat high-end seperti Waldorf Astoria di Manhattan. Air India harus mendaratkan dua pesawatnya pada bulan Juli setelah para penumpang melaporkan diliputi gigitan serangga yang mengerikan setelah penerbangan mereka.