Bisa Dipantau Meski Nonaktif, Google Perbarui Fitur Location History
- REUTERS/Thomas Peter
VIVA – Setelah update terakhir Google masih bisa melacak lokasi terakhir pengguna, meski telah dinonaktifkan fitur Location History-nya, raksasa teknologi Amerika Serikat itu kembali menjelaskan mengenai kebijakan dari penggunaan fitur tersebut.
"Pengaturan ini tidak akan memengaruhi layanan lokasi lainnya di dalam perangkat Anda seperti Google Location Service dan Find My Device," demikian penjelasan Manajemen Google, dilansir dari TechCrunch, Sabtu, 18 Agustus 2018.
Mereka melanjutkan bahwa beberapa data lokasi dapat tersimpan sebagai bagian dari aktivitas pengguna di layanan lain seperti Google Search dan Google Maps. Namun, saat pengguna mematikan Location History di akun Googlenya, maka lokasi akan ikut mati di seluruh perangkat yang terkait dengan akun tersebut.
Awalnya, Google membantah kabar bahwa mereka masih bisa melacak lokasi pengguna, meski dalam keadaan nonaktif. Akan tetapi, akhirnya mereka menambahkan 'bahasa klarifikasi'.
Mereka mengaku bahwa fitur Location History bisa dikendalikan oleh pengguna termasuk mengedit, hapus, atau mematikan. Google juga memastikan bahwa seluruh pengguna tahu bahwa fitur ini tetap terpakai walaupun dinonaktifkan.
"Kami terus menggunakan Location History untuk meningkatkan pengalaman saat pengguna melakukan sesuatu seperti Google Search atau petunjuk arah," tutur manajemen Google.
Tak hanya itu, Google mengaku telah mengubah bahasa untuk menawarkan lebih banyak wawasan tentang pelacakan lebih lanjut. "Kami telah memperbarui bahasa penjelasan pada Location History untuk membuatnya lebih konsisten dan jelas di seluruh platform dan help center kami," ungkap Google.