Domain Capres Harga Miliaran, Menkominfo Minta Abaikan Saja
- VIVA/Sherly
VIVA – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyerahkan kemungkinan penindakan domain capres dan cawapres dengan harga miliaran kepada Pengelola Nama Domain Indonesia atau PANDI. Menurutnya, lembaga domain tersebut lebih tahu dalam menangani domain harga selangit yang menghebohkan pengguna internet Tanah Air.
"PANDI yang punya otoritas di Indonesia. Terserah PANDI lah," ujar Rudiantara, di Jakarta, Rabu 15 Agustus 2018.
Dia meyakini PANDI tak akan melakukan jual beli domain dengan harga sangat mahal tersebut. Selain itu Rudiantara menyatakan, tidak perlu menanggapi orang-orang yang berusaha menjual domain hingga Rp1 miliar tersebut.
Untuk proses jual beli tersebut, Rudiantara mengatakan memang tidak bisa dicegah. Dia mencontohkan kemungkinan sudah ada nama domain calon presiden yang bakal berlaga turun pada 2024.
"Tapi menjadi presiden jadi wakil presiden itu bukan bergantung nama domain," katanya.
Ketua Umum PANDI, Andi Budimansyah menyatakan, proses nama domain capres itu valid. Namun dia menambahkan PANDI akan turun tangan jika ada pihak yang keberatan dengan harga selangit nama-nama domain itu.
PANDI siap memediasi pihak-pihak yang keberatan dengan harga itu dengan pemilik domain.
Pemilik domain prabowosandi.id dan prabowosandi.com, M. Sigit Saputro mengatakan, jika memang ada yang keberatan dia siap bersikap kooperatif dan menaati peraturan yang ada. Sigit juga siap ikut kesepakatan dua belah pihak jika ada tahap sidang mengenai hal itu.
Beberapa waktu lalu, sempat ada penawaran beberapa nama domain, salah satunya prabowosandi.id yang dibanderol Rp1 miliar. Selain itu jokowimaruf.id mematok harga Rp2 miliar.