Domain Capres Harga Miliaran Ditindak, Kreativitas Bisa Terancam
- www.pixabay.com/Tumisu
VIVA – Pengelola Nama Domain Indonesia atau PANDI menyoroti munculnya domain capres cawapres yang dipatok harga sampai miliaran. Pemilik domain prabowosandi.id mematok harga Rp1 miliar, sedangkan pemilik domain jokowimaruf.id mematok harga Rp2 miliar.
PANDI menilai, pasang harga selangit domain capres cawapres itu tergolong tidak baik bagi industri domain.
Ketua Umum PANDI, Andi Budimansyah menuturkan, secara proses nama domain capres itu memang valid. Tetapi, jika pihak yang keberatan dengan harga selangit domain tersebut, PANDI siap turun tangan.
Andi menuturkan, jika ada yang keberatan, PANDI akan bersidang memediasi sampai memanggil pemilik domain, serta pihak yang keberatan. PANDI bisa saja mengalihkan nama domain jika memang terdapat ada ketidaksesuaian pada domain tersebut.
Menanggapi potensi pengalihan domain dan sidang tersebut, pemilik domain prabowosandi.id dan prabowosandi.com, M Sigit Saputro mengatakan, sejauh ini PANDI melihat domain miliknya dan harga yang dipatok tidak menyalahi aturan.
Namun, bila nanti di kemudian hari muncul keberatan, Sigit siap kooperatif, duduk bersama dan menaati peraturan tentang domain. Sigit siap mengikuti kesepakatan kedua belah pihak jika memang nanti sampai pada tahap sidang tersebut.
"PANDI sendiri kan kasih saran, sebaiknya masyarakat untuk segera amankan domain sebelum launching sebuah brand atau produk," jelasnya.
Sigit mengaku menjual domain capres cawapres dengan harga selangit merujuk dengan penjualan nama domain di luar negeri. Menurutnya, nama domain harga selangit sudah jamak terjadi di luar negeri dan tak menjadi masalah, misalnya domain internet.com dijual US$18 juta pada 2009, Insurance.com dilego US$35,6 juta pada 2010, dan lainnya.
Sedangkan pemilik domain prabowosandi.org yang berinisial DI menilai, saran dari PANDI untuk tidak meladeni domain capres harga miliaran merupakan usulan yang sah-sah saja. Tetapi, menurutnya, pemilik domain, masih banyak jalan untuk bisa mempertahankan domain miliknya. Misalnya, membuat domian baru yang mirip dengan sebelumnnya dengan ditambahkan satu karakter supaya beda dengan domain yang dialihkan.
Soal PANDI yang akan menindak dan mengalihkan domain harga selangit dengan dasar keberatan dari pihak tertentu, menurut DI, terlalu jauh. Sebab, menurutnya, PANDI hanya mengurusi domain .id bukan .com atau .org.
"Saya enggak sepakat tuh, malah nanti kreativitas jadi terhambat," jelas DI.