Kata Siapa Content Creator Enggak Bisa Pamer Kualitas di YouTube
- REUTERS/Dado Ruvic
VIVA – Salah satu Content Creator yang memfokuskan diri pada bidang editing, Anjas Maradita, mengaku memulai karirnya di platform YouTube sejak 2012. Menurut dia untuk menjadi seorang kreator harus terlebih dahulu mengetahui apa tujuannya.
"Kalau mau yang edukatif bisa pamer kualitas di YouTube. Tapi kalau mau yang entertain cocoknya di Instagram. Mereka harus kenalin dulu platform-nya, kenalin juga algoritma-nya," kata Anjas kepada VIVA dalam acara On Off Festival 2018, di Gandaria City, Jakarta, Sabtu, 11 Agustus 2018.
Laki-laki yang bercita-cita menjadi seorang pengajar itu juga menilai konsistensi adalah kunci utama sebagai Content Creator. Ia juga mengaku lebih memfokuskan diri di YouTube karena kategori konten yang telah dipilihnya.
"Sistem di YouTube saya anggap sudah sempurna dan orang lebi terikat, gitu. Jauh lebih kuat dibanding Instagram," jelasnya.
Untuk pembuatan konten YouTube, Anjas menegaskan tidak ingin setengah-setengah. Ia pun menggunakan kamera DSLR, kamera mirrorless, stabilizer, sampai laptop gaming untuk proses perekaman gambar. Namun, dirinya tidak membatasi seseorang yang mempunyai keterbatasan finansial.
"Zaman sekarang itu sudah serba canggih. Tidak harus beli alat-alat mahal. Untuk editing pakai ponsel, bisa juga pakai aplikasi VivaVideo. Itu hasilnya juga sudah cukup bagus," tutur Anjas.
Dalam acara On Off Festival tahun ini, ia menjadi pembicara dalam talkshow yang bertema 'Content Creation'. Untuk menjaga konsisten, Anjas sangat menghindari nafsu upload video sekaligus dalam satu waktu. "Itu adalah teknik yang salah," tegas dia.