Operator Telekomunikasi Mulai Rasakan Dampak Registrasi Prabayar

SMS imbauan untuk registrasi prabayar.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Siti Sarifah Alia

VIVA – Registrasi prabayar yang dilakukan sejak pertengahan tahun lalu rupanya mulai menunjukkan dampaknya terhadap kinerja operator telekomunikasi. Ini terlihat dari laporan yang dipaparkan oleh beberapa operator, seperti Telkom dan XL Axiata.

Ternyata, dampaknya berbeda-beda dihadapi oleh operator telekomunikasi. Ada yang mengalami penurunan, sedikit berdampak negatif, sampai tak berdampak sama sekali.

Namun yang jelas, aksi bersih-bersih nomor pelanggan telekomunikasi sudah dilakukan dan menyebabkan operator telekomunikasi harus mengalami penurunan jumlah kartu terjual.

"Yang paling berdampak adalah top line mereka karena tidak bisa mendapatkan pasar lagi dari konsumen yang suka gonta-ganti kartu. Setelah registrasi ini dilaksanakan, diharapkan industri telekomunikasi akan lebih baik," ujar Analis Saham MNC Sekuritas, Victoria Venny, dalam keterangannya, Jumat, 3 Agustus 2018.

Dalam laporan pertengahan tahun beberapa operator, Telkom dan XL Axiata sudah menunjukkan perbaikan kinerja keuangannya.

Pendapatan Telkom tahun ini Rp64,36 triliun atau naik 0,5 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp64,02 triliun.

Adapun, pendapatan XL Axiata juga mengalami kenaikan dari Rp10,95 triliun menjadi Rp11,06 triliun.

Sementara itu, dari sisi pelanggan, anak usaha Telkom, Telkomsel, hanya mengalami koreksi sedikit dari tahun lalu. Jika tahun lalu pelanggannya mencapai 178 juta, kini pelanggannya 177,9 juta. Sementara itu, pelanggan XL naik dari 50,5 juta menjadi 52,9 juta.

Erajaya dan Operator Telekomunikasi 'Jalan Bareng'

Venny menilai, kenaikan beban operasional Telkom adalah sesuatu yang wajar karena dampak dari pembayaran lelang frekuensi yang dimenangkan oleh Telkomsel beberapa waktu yang lalu.

“Diharapkan dengan tambahan spektrum yang dimiliki oleh Telkomsel, kinerja keuangan mereka akan lebih baik lagi,” terang Venny.

Mengenal Jawwal, Operator Telekomunikasi Palestina yang Dibombardir Israel

Melihat kinerja emiten hingga semester I-2018 itu, Venny optimistis industri telekomunikasi masih cukup menarik. Terlebih lagi potensi pertumbuhan bisnis layanan data dan digital yang tengah gencar dilakukan oleh emiten telekomunikasi.

Info memo Telkom disebutkan bahwa bisnis digital Telkomsel tumbuh signifikan sebesar 17,5 persen year on year (yoy), yang didorong oleh layanan data yang tumbuh sebesar 13 persen yoy dan layanan digital yang tumbuh sebesar 59,1 persen yoy.

Penetrasi Teknologi 5G di Indonesia Dilakukan Bertahap

Bisnis digital menyumbangkan 49,7 persen dari total pendapatan. “Bisnis industri telekomunikasi akan mengarah ke layanan data. Tahun mendatang dominasi revenue dari layanan data akan semakin tinggi,” ungkap Venny.

Teknologi 6G.

Apakah Indonesia Butuh Teknologi 6G

Penerapan teknologi telekomunikasi 6G harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

img_title
VIVA.co.id
19 Mei 2024