Banyak Alasan di Balik Buka Tutup Blokir Tik Tok
- abc
"Platform itu enak, mengambil pengguna di sebuah negara, kemudian mengambil benefit ekonominya tapi ketika ada kerusuhan, ketika ada sesuatu yang ber-impact pada negara, dia nggak mau tahu.”
Ia lalu mencontohkan aturan baru di Jerman yang mengikat platform digital dengan syarat minimal penggunanya 2 juta.
“Jika mereka ada hoax dan tidak kasih tahu pemerintah, dalam 24 jam nggak bisa mengatasi nggak bisa menghapus, maka akan didenda dan nilainya cukup besar. Indonesia belum punya, kita nggak bisa menghukum platform.”
Karenanya, Nukman memahami jika selama ini Pemerintah Indonesia mengambil langkah pemblokiran untuk mengatur platform.
“Pemerintah yang sekarang ini, sebelum platform terlanjur besar, mereka dipaksa untuk memperbaiki. Jadi akhirnya platform itu datang (ke Indonesia) karena ditutup, kalau nggak ditutup ya nggak datang.”
Dampak positif dan negatif
Astried Kirana, ibu dua anak di Tangerang Selatan, mengatakan, pemblokiran perlu dilakukan Pemerintah terhadap platform-platform yang memuat konten negatif.
Ia berpendapat, orang tua tidak bisa melakukan pemantauan 24 jam terhadap anak mereka di dunia maya.
“Makin banyak tugas sekolah yang menggunakan bantuan informasi melalui internet sekarang ini dan banyak konten yang merusak pikiran anak-anak usia dini. Kita nggak bisa pantau terus, karena ketika anak kerja kelompok dengan teman-teman mereka, bagaimana memantaunya?,” kata Astried.