Banyak Alasan di Balik Buka Tutup Blokir Tik Tok
- abc
Rudiantara lantas mencontohkan Vimeo, yang mulai diblokir sejak tahun 2014.
“Tiga hari setelah saya menjabat sebagai Menteri, saya telepon CEO Vimeo. Saya tawarkan kepada mereka peluang (bisnis) di Indonesia, sekaligus mengatakan bahwa kami harus melindungi warga kami sendiri.”
“Tapi mereka menjawab ‘tidak, kami tidak mau, penyaringan konten itu terserah pada pengguna, mereka bisa mengunggah, mengunduh konten apa saja, itu tanggung jawab pengguna’,“ ujar Rudiantara.
Rudiantara lantas menyinggung masalah literasi digital di Indonesia yang dinilainya tak sama dengan di negara asal platform tersebut.
“Saya bilang ‘tidak, tingkat literasi di Amerika itu berbeda dengan di Indonesia. Saya masih harus melindungi warga Indonesia’,” sebutnya.
Ia mengatakan, permasalahan yang terjadi di Indonesia adalah literasi masyarakat berkaitan dengan media sosial.
Karena itulah ia merasa Pemerintah perlu untuk bertindak.
“Kami selalu memeringatkan platform-platform terlebih dahulu sebelum kami melakukan tindakan. Tim kami juga selalu berkonsultasi dengan komunitas lain, seperti Ulama, untuk menilai apakah konten itu pornografi atau tidak. Karena saya sendiri bukan pakar konten,” paparnya pada ABC dalam sebuah forum di Jakarta.
“Di sisi lain kami juga melakukan kampanye literasi,” sambungnya.