Ngeri, Flu Jenis Baru Bisa Bunuh 1 Miliar Orang

Simulasi Pandemi Influenza Kementerian Kesehatan.
Sumber :
  • Viva.co.id/Diza Liane

VIVA – Jenis penyakit flu terbaru ditemukan oleh para peneliti di Amerika Serikat. Menurut mereka virus ini mampu membunuh hampir 1 miliar orang.

Mereka mengadakan simulasi untuk patogen baru yang menyebar lewat batuk dan bisa membunuh 10 persen dari populasi dunia yang ada saat ini.

Para peneliti dari Universitas John Hopkins, Amerika Serikat, menyebut penyakit fiktif ini sebagai Clade X, seperti dilansir dari Mirror, Rabu, 1 Agustus 2018.

Dalam simulasi yang diadakan, parainfluenza mampu membunuh 150 juta juta orang dalam 2 tahun pertama. Jumlah ini sama dengan tiga kali populasi negara Inggris Raya.

Seorang dokter dari John Jopkins Center, Eric Toner, mengatakan bahwa masalah ini berasal dari kurangnya sistem perawatan kesehatan global yang semakin banyak.

Ia menjelaskan bahwa saat ini tidak ada kemampuan untuk identifikasi dan pengendalian wabah dengan cepat sebelum menjadi pandemik.

"Kami tidak memiliki kemampuan untuk memproduksi vaksin untuk patogen baru, setidaknya dalam beberapa bulan ke depan," jelas Toner.

Ia menegaskan penyakit yang disimulasikan ini berpotensi benar-benar menjadi kenyataan di kemudian hari. "Namun saya tidak tahu kapan waktunya," ujar dia, mengingatkan.

Merending! Driver Ojol Ini Bagikan Kisah Penumpangnya Tiba-tiba Hilang di Tengah Hutan, Dapat Benda Misterius

Proyek ini dilakukan bersama dengan profesional di bidang perawatan kesehatan, termasuk di dalamnya ada politisi Amerika Serikat Tom Daschle dan Susan Brooks, serta mantan Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Julie Gerberding.

Simulasi ini dibuat agar tidak ada lagi penyakit yang lebih berbahaya daripada penyakit saat ini seperti SARS, yang mampu membunuh 10 persen dari 8.000 orang yang terinfeksi. (ren)

Trader Pemula, Catat Panduan Ini untuk Bantu Kamu Trading Bitcoin
Menristek Bambang PS Brodjonegoro.

COVID-19 Daya Tularnya 20 Kali Lebih Kuat dari Virus SARS

Hal ini diungkapkan oleh Menristek Bambang Brodjonegoro.

img_title
VIVA.co.id
20 Mei 2020