Dua Penyebab Gerhana Bulan Total Jadi Terlama Abad Ini

Ilustrasi gerhana bulan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

VIVA – Gerhana Bulan Total terlama abad ini akan terjadi pada akhir pekan ini. Gerhana ini dilabeli terlama, sebab total waktu puncak gerhana terbilang panjang yakni 103 menit atau 1 jam 43 menit mulai dari pukul 02.30-04.13 WIB pada Sabtu 28 Juli 2018. Konteks terlama dalam hal ini adalah durasi totalitas gerhana yang mencapai lebih dari 100 menit tersebut.

Deretan Fenomena Bulan Purnama Tahun Ini

Fase awal gerhana sebagian dimulai pukul 01.24 sampai fase akhir gerhana sebagian terjadi pukul 05.19 WIB. Wilayah Indonesia termasuk bisa menikmati fenomena alam tersebut.

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin mengungkapkan ada dua hal yang menyebabkan gerhana dini hari nanti menjadi Gerhana Bulan Total terlama abad ini. 

Jam Berapa Gerhana Bulan Sebagian Bisa Dilihat di Indonesia Hari Ini?

"Gerhana saat ini menjadi yang terpanjang pada abad ini karena lintasannya dekat dengan garis tengah lingkaran bayangan Bumi dan jarak Bulan terjauh dari Bumi," jelasnya kepada VIVA, Jumat 27 Juli 2018. 

Dengan dua faktor tersebut, ujar Thomas, membuat purnama berada dalam kegelapan bayangan Bumi lebih lama dari gerhana bulan pada umumnya.

Gerhana Bulan Diprediksi Terjadi 29 Oktober 2023, Kemenag Ajak Umat Salat Khusuf 

Soal jarak Bulan terjauh dari Bumi saat gerhana dini hari nanti, astronom amatir Ma'rufin Sudibyo menuliskan, pada saat puncak gerhana terjadi, jarak Bumi-Bulan sekitar 406.100 kilometer, sedangkan jarak rata-rata Bumi-Bulan yakni 384.400 kilometer. 

Sementara Bulan di titik terjauh dalam orbitnya terhadap Bumi (apogee) terjadi 14 jam sebelum puncak gerhana, atau Jumat 27 Juli 2018 pukul 12,45 WIB. Saat apogee, jarak Bulan-Bumi diperkirakan 406.220 kilometer.

Senada dengan Thomas, Ma'rufin menjelaskan, dua kombinasi di atas menjadi penyebab durasi totalitas Gerhana Bulan Total dini hari nanti menjadi yang terlama abad ini. 

Tergantung Posisi

Ma'rufin menuliskan, kecepatan gerak Bulan dalam mengelilingi Bumi tergantung pada posisinya. Saat Bulan dalam posisi perigee (titik terdekat ke Bumi), maka satelit alami Bumi ini bergerak paling cepat. 

Sebaliknya saat Bulan berada dalam posisi apogee, satelit alami itu bergerak paling lambat. Maka saat Gerhana Bulan Total 28 Juli 2018 terjadi, gerak Bulan sedang dalam keadaan paling lambat. 

"Inilah yang menjadikan durasi toalitasnya cukup besar, selain saat gerhana terjadi lintasan pergerakan Bulan tepat hampir menyentuh pusat bundaran umbra," jelasnya. (ren)

ilustrasi Gerhana Matahari Sebagian

2 Gerhana di Ramadhan 2024 Tanda Datangnya Imam Mahdi? Ini Kata Buya Yahya

Farahhati Mumtahana, seorang peneliti dari Pusat Riset Antariksa di Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, mengungkapkan bahwa di bulan Ramadhan ada 2 Gerhana

img_title
VIVA.co.id
18 Maret 2024