Begini Jadinya Boneka Seks Ditanam Teknologi Kecerdasan Buatan

Salah satu boneka seks buatan WM Doll.
Sumber :
  • Pinterest

VIVA – China diketahui berambisi menjadi pusat kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dunia. Negara dengan populasi terbesar di dunia ini gencar menanamkan budaya teknologi di semua aspek kehidupan, termasuk industri boneka seks.

Salah satu produsen boneka seks besar di China, WM Doll, menangkap peluang bisnis tersebut dengan meluncurkan apa yang disebut 'boneka seks berbasis kecerdasan buatan' pada akhir 2016.

Perusahaan pembuat boneka seks yang berbasis di provinsi tenggara Guangdong itu menawarkan fitur mulai dari percakapan sederhana hingga mata bergerak.

Menurut Manajer Produk WM Doll, Liu Ding, pelanggan juga bisa mempersonalisasi boneka mereka dengan memilih berbagai pilihan penampilan termasuk tinggi, gaya rambut, serta warna mata.

Meski begitu, fitur AI pada boneka seks ini masih sangat dasar. Artinya, mereka bisa menjawab pertanyaan tapi tidak dapat bisa berbincang dalam waktu lebih lama.

"Boneka buatan kami ini memakai kosakata dengan menghubungkannya ke database. Teknologi AI kami didukung penuh oleh Baidu," kata Ding, seperti dikutip Reuters, Kamis, 26 Juli 2018.

Ia mengaku jika memperbaiki fitur-fitur itu sangat sulit, di mana sebagian karena para ahli tidak tertarik untuk berupaya mengembangkan teknologi AI khusus produk-produk dewasa seperti boneka seks.

“Tentu saja kami tidak berharap membuat boneka AI mirip manusia. Kami hanya membuat produk untuk dewasa. Kami tentu ingin menambahkan teknologi yang lebih canggih, semisal membuat anggota badan bergerak lebih alami," ungkapnya.

AI Bisa Tahu Manusia Meninggal Dunia Masuk Surga atau Neraka

Pembuatan Boneka Seks di China

Ding mengatakan kalau WM Doll telah menjual lebih dari 20 boneka seks AI dengan harga antara 10 ribu hingga 50 ribu yuan (US$1.470/Rp21 juta sampai US$7.350/Rp104,5 juta).

Pengembangan AI Butuh Infrastruktur Digital Andal

"Jelas produk yang satu ini berbeda dengan produk boneka seks lainnya yang penjualan tahunannya mencapai 20 ribu boneka," papar dia.

Ia berharap boneka seks AI bisa dijual ke pelanggannya di luar negeri, termasuk Amerika Serikat, yang mana penjualan mereka terserap 80 persen di negeri Paman Sam itu.

Ngerinya Teknologi Deepfake
Matana University menggelar wisuda ke-6 sekaligus merayakan Dies Natalis ke-10.

Tantangan Penggunaan Kecerdasan Buatan di Dunia Pendidikan

Kehadiran Kecerdasan Buatan (AI) memberikan kemudahan dalam segala hal. Namun saat merambah ranah akademis, maka hal ini harus digunakan dengan penuh bertanggungjawab.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024