NU Bakal Terapkan Blockchain dalam Musyawarah Organisasi
- abc
Sebuah perusahaan start up yang berbasis di Melbourne Horizon State sedang mencoba untuk menggunakan teknologi blockchain yang banyak dikenal dalam jual beli bitcoin, untuk digunakan membantu pemilu di Indonesia.
"Bila kita menggunakan blockchain untuk memberikan suara, sama seperti transaksi bitcoin, maka suara itu tidak bisa diubah lagi. jadi ada proses yang dapat dipercaya terhadap satu sistem yang tidak dikuasai oleh satu pihak, satu organisasi, entah itu pemerintah atau individu." kata Jamie Skella, dari perusahaan Horizon State yang mendesain platform untuk membantu membuat pemilu menjadi lebih transparan.
"Ini semua adalah properti yang sangat penting bagi kotak suara digital, sehingga suara yang masuk tidak bisa diubah, tidak bisa diakali, dan tidak bisa dihilangkan."
Horizon State sedang mengujicobakan platform pemberian suara menggunakan teknologi blockchain di Sumatera dengan harapan nantinya bisa digunakan dalam pemilihan tingkat daerah maupun nasional.
Direktur Blockchain Innovation Hub di RMIT University di Melbourne Professor Jason Potts, mengatakan menggunakan teknologi seperti blockchain untuk mengumpulkan suara dalam pemilihan adalah hal yang masuk akal sekarang ini.
"Untuk teknologi blockchain, penggunaan pertamanya adalah mata uang kripto, namun pada dasarnya teknologi ini teknologi pengumpulan data di saat ini ingin mengumpulkan kebenaran mengenai sesuatu hal." kata Profesor Potts.
"Perekaman data menggunakan teknologi blockchain ini akan memberikan rasa percaya terhadap proses pemilihan, dan juga teknologi murah untuk membuktikan bahwa proses pemungutan suara sudah berjalan."