Gerhana Bulan Total, Momentum Menghilangkan Mitos
- ANTARA FOTO/Septianda Perdana
VIVA – Gerhana Bulan Total terlama abad ini akan terjadi pada akhir pekan ini. Wilayah Indonesia termasuk bisa menikmati fenomena alam tersebut. Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin mengungkapkan, puncak Gerhana Bulan Total di Tanah Air akan terjadi pada pukul Sabtu 28 Juli 2018 pukul 02.30-04.13 WIB.
Masyakarat di Indonesia masih ada yang mengaitkan datangnya fenomena Gerhana Bulan dengan beberapa mitos. Salah satu yang masih sangat kental dipercaya ialah mitos ibu hamil. Nyatanya mitos tersebut tidak hanya dipercaya masyarakat Indonesia saja, ada beberapa masyarakat luar negeri juga percaya mitos tersebut.
Bagi yang percaya mitos tersebut, maka mereka diharuskan melakukan beberapa ritual 'aneh'. Ritual tersebut dilakukan saat gerhana, untuk menghindarkan jabang bayi di dalam perut nantinya telahir secara cacat, sakit, serta keanehan lain. Salah satu ritualnya ialah sembunyi di kolong tempat tidur atau di bawah meja.
"Gerhana Bulan tidak berdampak apa pun terhadap manusia. Mitos terkait Gerhana Bulan tidak ada landasan ilmiahnya," ujarnya kepada VIVA, Senin 23 Juli 2018.
Mitos Gerhana Bulan tidak hanya diyakini mempengaruhi ibu hamil saja. Ada juga beberapa mitos yang sudah dipercaya sejak dulu kala. Seperti gerhana merupakan bentuk pertikaian Bulan dengan Matahari, ada racun tersebar ketika Gerhana Bulan, atau Bulan yang dimakan raksasa.
Thomas menjelaskan, fenomena Gerhana Bulan Total bisa digunakan untuk penelitian atmosfer. Tujuan penelitian tersebut untuk melihat debu letusan gunung yang menyebar secara global. Namun untuk gerhana akhir pekan ini, LAPAN tidak melakukan riset.
"Gerhana Bulan tidak ada lagi aspek risetnya, hanya edukasi publik," ujarnya.
Menyaksikan fenomena alam gerhana bulan tidak membutuhkan trik khusus seperti menyaksikan Gerhana Matahari. Thomas mengatakan, melihat Gerhana Bulan tidak memerlukan layaknya menyaksikan purnama.